Share

Bab 21

Moa membawa tubuh Nara ke permukaan dan ia langsung kehilangan keseimbangannya. Pria itu menatap Nara yang masih tak sadarkan diri. Suhu gadis itu juga kian menurun. Moa meraih wajah Nara dan ia mendekatlan wajahnya. Diberinya napas buatan, berharap gadis itu segera menunjukkan pergerakan.

Dengan tenaga yang masih tersisa, Moa berusaha mengeluarkan air yang kemungkinan masuk ke dalam tubuh Nara.

"Sadarlah! Kau bisa!" Moa kembali memberikan napas buatan.

Setelah beberapa saat, Nara terbatuk pelan namun kedua matanya tak kunjung terbuka.

"Hei. apa kau mendengarku? Kau bisa mendengarku?" Moa menepuk-nepuk pelan permukaan pipi Nara namun gadis itu masih memejamkan kedun matanya, sesekali mengerutkan dahi.

Moa menatap kedua telapak tangan milik Nara yang terluka. Gadis itu nekat sekali. Jika saja pedang yang melukainya adalah pedang milik Moa, nyawanya pasti akan langsung melayang kurang dari satu menit.

Begitu hujan reda. ia segera membawa Nara pergi dari sana. Ia tak akan bisa bergerak l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status