Share

Bab 22

Tubuh Nara seakan membeku saat material lembut itu menyapu permukaan bibirnya. Tubuh Moa perlahan kembai menjauh, dan menatap Nara yang masih tampak terkejut.

"Kau hanya perlu makan, tidak usah banyak bicara." Ucapan Moa membuat Nara tersadar dari lamunannya.

"Iya, maaf." Nara menunduk.

Meskipun samar, Moa bisa melihat wajah Nara yang dihiasi oleh rona merah. Ia kembali menyuapkan sepotong kentang dan langsung disambut oleh Nara. Diam-diam, Nara memperhatikan wajah Moa.

"Wajahmu masih terlihat memar." ujar gadis itu pelan.

"Sudah tidak begitu sakit." ujar Moa. "Harusnya kau mengkhawatirkan pemuda itu."

Kedua mata Nara melebar. "A-aku yakin kau tidak membunuh Yooshin."

"Kenapa kau begitu percaya padaku?" ujar Moa.

"Aku tahu kalau kau bukanlah makhluk yang bisa dengan mudah berdusta. Aku yakin kau menepati perkataanmu."

"Dan kau sengaja melakukan hal itu?" tebak Moa.

Nara tersentak pelan. "A-aku--"

"Kau senga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status