Share

Chapter 88

"Darren hanya menjawab pertanyaan dari wartawan," jawab Darren sambil menyunggingkan senyumannya. Walaupun Darren tahu kalau Amina juga saat ini tidak bisa melihat senyumannya.

"Pertanyaan apa? Mengapa kamu jawab seperti itu, kasihan Nana," ujar Amina yang terdengar emosi mendengar jawaban yang diberikan oleh Darren.

Amina merasa tidak enak dengan Anaya yang meneleponnya, dan juga mengatakan saat ini Nana marah dan emosi kepada Darren..

"Tidak perlu kasihan sama orang seperti itu, Bu. Nana yang memulai, Darren hanyalah mengikuti permainan Nana. Dan membalas apa yang dia lakukan," jawab Darren kemudian.

Amina menghela nafas berat. "Kenapa jadi seperti ini?"

Amina merasa bersalah. Semua menjadi kacau dan serba salah.

"Andai kemarin tidak ada perkenalan itu, semua tidak akan seperti ini," ujar Amina pelan.

Amina terdengar seperti sedang menyesali semuanya, karena memang perkenalan Darren dan Nana berawal dari Amina. Awalnya Amina hanya berharap kalau perkenalan Darren dan Nana bisa beru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status