Share

Pain

Tiffany diam! Gadis itu seakan ingin tertawa miris. Ia segera melangkah kembali ke mobilnya dan mengambil kotak obat. Namun, langkah kakinya terhenti saat melihat seorang pria berkacamata hitam berdiri di dekat mobil. Kulit putihnya bersinar. Tampan! Rambut kemerah-

merahan yang ia miliki semakin terlihat. Rahang tegas itu sangat ia kenali!

Tubuh Tiffany seketika gemetar. Pria itu berbalik, mendongak ke atas, dan membaca kalimat yang berada di atas tugu itu.

Selamat Datang di Kota Ibu Kota, Jakarta, Negara Indonesia.

Senyumnya tersimpul indah saat menyadari jika ia telah berada di kota ini, kota di mana lima tahun silam ia menetap sebagai orang pindahan.

Bertahun-tahun sudah terlewat, ada banyak hal yang aku lupakan. Tapi.... kenapa detakan ini masih sama? Kenapa air mata itu masih tersisa? Apa aku belum benar-benar mengikhlaskannya? Melepaskannya untuk kelegaan diriku dan kebahagiaannya saat ini.

Aku pikir, dia layaknya matematika. Di saat rumus-rumus itu dulu melekat erat di otakku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status