Share

Wine

Dengan keadaan kedua kaki ditekuk dan jari yang melingkar bergetar di kedua kakinya, Zea layaknya seseorang yang tengah membutuhkan sebuah rangkulan dan belaian untuk menyemangatinya. Detik demi detik, air mata itu menetes tanpa dapat ia tahan. Ia tak tahu cara menghentikan rasa sakit di hatinya ini? Luka itu merobek, menimbulkan rasa perih yang tak ada obatnya.

"Aku tidak salah... aku tidak salah!" Zea terus mengucapkan kata itu.

"Mereka yang jahat, bukan aku! Seharusnya mereka yang saat ini menangis, bukan aku! Kenapa? Lalu, kenapa aku sekarang? jika, kau memang ada maka kau tidak adil, Tuhan! Kenapa aku hidup dengan cara seperti ini? Kenapa orang-orang di sana tak sepertiku? Yang tak mengetahui siapa orang tuanya, yang tak mengetahui apa yang harus kulakukan, yang tak memiliki siapa pun yang mencintainya? Kenapa aku dilahirkan? Apa sebagai pelengkap untuk kebahagiaan orang lain? Lalu, kapan giliranku? Aku juga ingin bahagia seperti mereka yang tersenyum dan tertawa dengan alaminya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status