Share

Cinta dan Pengorbanan

Sebelah lengan Azhara berpegangan pada pilar seiring langkahnya masuk ke paviliun. Kesendirian harusnya membuat suasana tentram, tapi yang ia rasakan hanya keheningan yang mencekam. Tempat ini memuakkan, terutama karena tak ada sosok yang menyapanya seperti biasa. Pemuda perak itu berdiri di halaman belakang, menatap benda putih yang tergeletak di sudut rerumputan. Itu adalah layangan yang pernah ia terbangkan bersama gadis itu.

Bayangan Zhura datang di kepalanya, saat itu juga suaranya yang lembut terdengar, "Guru, kau tidak pernah berdoa karena kau tidak boleh menginginkan sesuatu. Tapi, di hatimu pasti ada ruang yang tersisa untuk berharap, 'kan? Layangan ini akan terbang dan menyampaikan harapan yang tidak bisa kau katakan kepada Tuhan."

Azhara meraih layangan itu, matanya bergerak ke bagian di mana ia menuliskan harapannya. Sepertinya ini sia-sia, karena pada akhirnya ia tetap melihat air mata itu mengalir. Perasaannya hancur saat memutuskan hubungan mereka, tapi Azhara tidak pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status