Share

BAB 22 : Ciuman Penyembuh

Selama hampir lima menit, hanya suara deru napas Cerano serta monitor jantung yang terdengar di ruangan itu. Raveena tidak mengatakan apa-apa dan hanya menggenggam tangan Cerano sejak dia datang.

Tak lama kemudian, bulu mata Cerano bergetar tatkala dia mulai membuka mata, menampakkan dua manik cobalt yang terlihat kelelahan.

“Raveena ….” bisik Cerano begitu dia berusaha menebak bayangan wanita di hadapannya.

Raveena mengangguk, “Ya, aku Raveena. Apa kamu merasa sakit? Perlu kupanggil dokter?”

Cerano menghembuskan napas saat tahu dia berhasil selamat dari insiden tembakan. “Aku baik-baik saja. Bagaimana keadaanmu? Apa Hector mengganggumu lagi?”

Raveena menggeleng, kepalanya menunduk begitu Cerano mengangkat topik Hector. “Dia tidak menggangu lagi. Maaf, Cerano.”

Cerano berusaha mengangkat tangannya dan menyentuh wajah Raveena yang murung. “Kenapa minta maaf?”

“Kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status