Terlalu lama di rumah perlindungan membuat Mia sangat bosan. Akhirnya dia pun mencari keberadaan Jaxon. Biasanya pria itu lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kerja yang letaknya di bawah tangga.
Dengan langkah tergesa Mia pun mendekati pintu tersebut, lalu mengetuknya sebanyak dua kali.
“Masuklah Dolcezza, kau tidak perlu mengetuk lebih dulu,” kata suara maskulin dari dalam sana, membuat Mia langsung membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.
Kepala Mia lebih dulu terjulur ke dalam, sedangkan setengah badan masih berada di luar.
Tampak Jaxon duduk di meja dekat jendela dengan tumpukan berkas di sekitar. Kepala pria itu menunduk ke bawah, terlihat sibuk membaca sesuatu.
“Bagaimana kau bisa tahu bahwa aku yang berada di luar?” tanya Mia sembari melipat tangan ke depan dada, kemudian menyandar pada kusen, dan membiarkan pintu ruangan terbuka lebar.
Sebelah alis Jaxon naik ke dahi, dan dia pun menyingkirkan dokumen y
Mia turun ke lantai bawah setelah menyelesaikan pembicaraan bersama Slaine. Dengan perasaan gugup, dia pun mengetuk pintu ruang kerja Jaxon yang tadi dimasuki. Berhubung Mia sangat ingin keluar dari rumah perlindungan itu, maka mau tidak mau dia harus mengikuti apa yang tadi Slaine sarankan, yaitu membuat penawaran.Dan dengan perasaan berat, dia pun mengulang hal yang sama; berharap Jaxon tidak meminta sesuatu yang aneh-aneh.“Masuklah, Dolcezza,” ucap pria itu dari dalam, sebelum menambahkan; “Berapa kali harus kukatan untuk tidak perlu mengetuk.”Mia pun membuka pintu dan melangkah memasuki ruangan.Kini, pria itu menunggu dengan pembawaan tenang di meja kerja, sedang kedua tangan memegang tablet untuk conference call yang baru saja tertunda karena kehadirannya.Dokumen-dokumen yang tadi di atas meja tinggal sisa setengah. Sepertinya Jaxon sudah menyelesaikan beberapa pekerjaan selama Mia melakukan pembicaraan bersama Sla
Mia keluar dari mobil dalam keadaan cemberut. Slaine yang melihat itu hanya tertawa saat menyambutnya di De La Crush.“Ada apa dengan wajah kusutmu itu? Bukankah Jaxon sudah membiarkanmu bebas di luar?”Mendapat pertanyaan demikian, Mia malah mendelik tajam pada Slaine yang sedang menyesap minuman.“Apa kau tidak lihat barisan pria di belakangku tadi?”Serentak keduanya menatap ke arah lima pria yang berjaga di sekitar parkiran dan pintu masuk De La Crush, membuat Slaine menggeleng tidak percaya.“Apa kau membuat ulah lagi?”Mia menyikut temannya begitu mendapat pertanyaan tersebut.“Sejak kapan aku membuat masalah?”Slaine hanya mengangkat kedua bahu sembari memasukkan potongan sosis ke mulutnya.“Ugh, ini semua karena lingerie waktu itu,” gumam Mia yang membuat Slaine tersedak.“Hey! Jangan salahkan acara menyenangkan waktu lalu, Jaxon saja yang t
“Mau apa kau ke sini?” tanya Mia dengan kepala masih menempel di permukaan meja.Terdengar suara tawa maskulin yang pelan, membuat sekujur tubuh Mia bergetar hingga ke jempol kaki.“Apa kau tidak ingin bertemu dengan suami sendiri?” balik Jaxon yang bertanya sembari menarik kursi di hadapan wanita itu.Merasa akan menjadi nyamuk di antara keduanya, Slaine pun memilih untuk pergi. Namun, langkahnya terhenti ketika Danny masuk ke dalam De La Crush yang diikuti oleh Connor dan Rey.Ketiga pria itu memutuskan untuk duduk di bangku yang tidak jauh dari tempat Slaine berdiri.“Kenapa kau berdiri saja, bergabung ke sini,” ucap Danny yang menyisakan satu kursi untuk adik satu-satunya itu.Karena tidak ada pilihan, Slaine pun mendekat dan ikut bergabung dengan kumpulan Red Cage lainnya, sementara itu Jaxon tampak sibuk merayu Mia yang kepalanya tetap rebah di atas meja, membuat Rey menggeleng iba sedangkan Danny ti
Mia terpaku ketika mendapati sebuah mobil limosin terparkir di hadapan. Untuk sesaat dia mengingat apa hari ini mereka ada janji menghadiri suatu acara, bahkan dia sampai melirik tubuhnya yang hanya dibalut baju bepergian biasa.“Apa aku harus mengganti baju lagi?” tanya Mia dengan mata bulat polos yang mengarah ke Jaxon.Pria itu berdiri di sisinya dengan kedua tangan di balik saku. Pandangannya sungguh tidak biasa, membuat Mia bertanya apa yang sedang pria itu pikirkan saat ini.Dan ketika tatapan mereka bertemu, Mia merasakan sekujur tubuhnya merinding karena manik mata hitam pria itu melihat dengan sangat intens.“Tidak, tidak perlu, kau sudah sangat cantik dengan pakaian itu,” ucap jaxon sembari mengarahkan pandangan ke seluruh tubuh Mia, seolah mata pria itu melahapnya.“Tapi … apa ini?” tunjuk Mia pada mobil limosin di hadapan, lengkap dengan supir pribadi yang tengah berdiri di dekat pintu. Postur
Jaxon kembali ke Red Cage dengan wajah sumringah di hadapan teman-temannya, membuat beberapa dari mereka malah menggeleng tidak percaya bahwa pria itu datang setelah melakukan sesuatu di parkiran De La Crush.“Hapus senyum bodohmu itu sebelum aku sendiri yang melakukannya,” dengus Nicko yang membuat Jaxon semakin melebarkan senyuman.Pria itu duduk di sofa sembari menyugar rambut yang masih basah, tepat di sebelah Danny Johanson. Membuat temannya itu menatap datar sembari memasukan beberapa potongan cookies ke mulut.“Kalau kau merasa terganggu, pergi saja keluar,” balas Jaxon sembari merebut minuman Danny yang setengah jalan ke depan bibir, membuat dia mendapat delikan tajam yang tidak dihiraukan sama sekali.“Hey!” hardik Danny kesal sembari berusaha merebut miliknya kembali, namun tidak berhasil karena dihabiskan lebih dulu oleh Jaxon.Rey hanya memutar bola mata sembari memainkan bidak catur yang berada di at
Vero yang hendak menyelesaikan shiftnya dikejutkan dengan kedatangan Mia ke De La Crush. Seingatnya, tadi wanita itu pergi bersama Jaxon sekitar empat jam yang lalu.“Di mana minion Jaxon yang lain?” tanya Vero begitu Mia duduk di salah satu bangku.Melihat kedatangan temannya, Mia pun menyuruh Vero untuk ikut bergabung di meja yang sama.“Aku menyuruh mereka untuk berjaga di luar, dan melarang masuk ke sini bila tidak ada kepentingan,” jawab wanita itu sembari menatap sekitar.“Apa Jaxon mengizinkanmu kali ini?”Mia meringis mendengar pertanyaan tersebut, karena tadi, dia mengancam Jaxon untuk tidak menyentuhnya lagi selama satu minggu bila tidak diizinkan keluar seperti kesepakatan.Bisa-bisanya pria itu memberi Mia waktu hanya dua jam bertemu Slaine sebelum menyusul ke De La Crush.“Aku tidak butuh izin darinya,” sungut wanita itu sembari mencari-cari buku menu.“Kau tida
Suasana dalam rumah persembunyian terasa sangat berbeda ketika Jaxon memasukinya.Untuk beberapa saat dia terdiam ketika tidak ada tanda-tanda Mia berada di sana, namun berdasarkan laporan Alex yang mengatakan ada sesuatu yang urgen, membuat Jaxon pun pulang terburu-buru dari Red Cage.“Di mana istriku saat ini?” tanya Jaxon pada Emily yang kebetulan berada di ruang tengah.Mendapati wajah Jaxon yang dingin, wanita itu pun menundukan pandangan mata.“Dia ada di dekat kolam renang,” jawab Emily sembari memberi Jaxon jalan menuju koridor penghubung ke halaman belakang.Pria itu mempercepat langkah dan tiba di tempat tujuan dalam sekejap saja.Seketika dia pun berhenti saat menemukan Mia tengah duduk di tepi kolam dengan kaki menggantung ke dalam air. Dengan sangat hati-hati Jaxon mendekati. Tetapi wanita itu tetap bisa mendengar kedatangannya dari suara tumit sepatu pantofel yang beradu lantai.Ketika dia baru sa
Terdengar suara langkah beberapa pria yang berlari ke arah kamar Jaxon dan Mia.Tidak lama setelahnya pintu kamar itu pun terbuka diikuti sejumlah laki-laki yang menghambur ke dalam, namun langkah mereka langsung terhenti saat mendapati Jaxon yang berdiri di kaki ranjang sedangkan Mia tampak tertidur di hadapan pria itu.Seketika beberapa pasang mata menatap ke arah pria yang fokus pandangannya ke tubuh feminim di atas ranjang.“Kami mendengar suara jeritan,” ucap Alex yang tidak berani masuk lebih jauh lagi.Beberapa pria yang berada di belakangnya hanya diam menunggu instruksi.Jaxon mengangguk satu kali, sebelum akhirnya dia mengalihkan tatapan dari tubuh sang istri yang tidak sadarkan diri.“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata pria itu sembari menatap bawahannya yang berkumpul di ambang pintu. “Kembalilah berjaga. Aku bisa mengurus semua dari sini.”Pria-pria itu tampak ragu-ragu untuk per