Share

Bab 36. Mati Seketika

Tantangan cermin sudah terlewati, tetapi Rosene masih saja melihat bayangan dirinya di sana. Permainan macam apa ini? Kenapa wajah wanita itu begitu mirip dengan dirinya? Bukan hanya wajah tapi perawakan serta kostum yang dia pakai. Begitu persis secara menyeluruh. Rambutnya juga begitu persis. Tatapan matanya apalagi. Rosene seperti melihat gambaran dirinya yang bengis.

"Siapa kamu?" Pertanyaan reflek itu dibalas senyum sinis oleh wanita itu.

"Aku adalah dirimu." Bahkan suaranya begitu sama.

Rosene mendengkus. Senjata api disimpan kembali. Ini akan menjadi pertarungan adu fisik melihat tidak adanya senjata di tangan. Tetapi tidak menampik bila wanita itu menyembunyikannya dibalik jaket seperti miliknya. Ia lebih suka begini dari pada melesatkan tembakan. Setidaknya lawannya kali ini seimbang. Wanita dengan wanita.

"Lawan aku jika kau ingin keluar dari gedung ini." Wanita itu menantang.

Tidak ada pilihan. Pertarungan tidak dapat dihindari. Rosene memasang kuda-kuda. Wanita itu pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status