Share

tujuhpuluhdua

Sean menarik handuk yang tersampir di kursi dan melilitkan ke pinggangnya untuk menutupi senjata besarnya yang masih mengacung tegak sempurna. Kedua kakinya masih terasa lemas, tapi mendengar suara tangis putranya membuat Sean langsung menggendong dan membawa putranya ke depan balkon.

Pinka masih mengatur napasnya agar degub jantungnya juga berdetak secara normal. Ia pun bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu memakai piyama dan menghampiri Sean untuk mengambil alih menggendong Adzan.

"Sini Kak, Adzan biar Pinka gendong, Mungkin dia lapar. Kakak mandi saja dulu," titah Pinka pada suaminya.

"Iya sayang," jawab Sean memberikan Adzan kepada Pinka.

Sean juga membersihkan diri di kamar mandi dan memakai piyama yang sama seperti Pinka. Sean ikut duduk disamping Pinka yang sudah memangku Adzan di balkon sambil menyuapi anak lelakinya.

"Mau di pesankan makanan? Pasti lapar kan?" tanya Sean pada Pinka.

"Ekhemmm ... Iya Kak. Pinka mau," jawab Pinka lem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status