Keesokan harinya di dalam dunia penyihir, Rae dengan mantap, mengunjungi lagi rumah kecil milik Dexy yang berada di luar Gedung Axell. Dengan sabar, Rae menunggu kembalinya Dexy dari dunia manusia sejak kemarin.Setelah sekian lama, akhirnya Dexy kembali ke rumahnya, lalu menoleh ke arah jendela di sebelah pintu masuk rumahnya, dan menemukan guru tarinya, Rae, sedang berdiri di depan pintu masuk. Dexy dengan berani, berjalan menuju pintu masuk, kemudian membukanya.Rae langsung menoleh ke arah Dexy, begitu pintunya terbuka."Dexy, aku harap kau menjauhi pria manusia itu," ucap Rae pelan.Mendengar itu, Dexy langsung menatap Rae dengan tatapan tajam, lalu membalas, "Guru, aku akan pindah ke rumah Eldo. Aku tidak ingin kembali ke dunia penyihir ini. Eldo akan menikah denganku. Guru, Eldo bukanlah manusia yang seperti kau pikirkan. Eldo sangat bertanggung jawab, ia bahkan ingin berhenti menari dan mencari pekerjaan lain demi anak kami. Aku akan pindah secepatnya, guru. Terima kasih untuk
Sambil menari, Dexy bertanya, "Eldo, maukah kau, dengan rela, mengorbankan jiwa dan ragamu, hanya untukku seorang?"Eldo yang seperti sedang dihipnotis, langsung menjawab, "Dexy, aku mau. Aku mencintaimu, Dexy. Aku akan menyerahkan jiwa dan ragaku untukmu."Kemudian, Dexy langsung berhenti menari, dan dengan cepat, ia langsung menancapkan sebuah pisau kecil yang rupanya sudah ia sembunyikan di balik bajunya sedari tadi, tepat di jantung Eldo. Darah mulai mengalir, dan Eldo langsung jatuh tersungkur di atas lantai.Dexy langsung mengarahkan kedua tangannya di hadapan Eldo, dan mulai menyerap energi milik Eldo. Dengan cepat, tubuh Eldo kini menjadi hitam, hanya tersisa jasadnya saja. Dexy yang tadi menari untuk Eldo, tiba-tiba saja seluruh badannya dikelilingi oleh kabut-kabut hitam, kemudian berubah menjadi Demona.Dexy yang asli, rupanya baru saja turun dari lantai dua rumah Eldo dan hendak berjalan menuju dapur, namun, ketika tiba di dapur, ia langsung terkejut dengan kehadiran Demon
Mendengar perkataan Gifu barusan, Demona langsung menurunkan kedua kakinya, lalu menatap tajam ke arah Gifu, kemudian berseru dengan ekspresi wajah yang sangat marah, "Hei! Gifu! Anak itu adalah anak campuran hasil dari hubungan seorang penyihir dengan manusia mortal! Apa yang harus kutakutkan? Mengapa pula aku harus takut padanya?! Ia bahkan belum lahir dan kau sudah mengancamku seperti itu! Katakan, Gifu, kekuatan apa yang ia punya sehingga aku harus menjauhinya?""Kau tahu bahwa aku sebentar lagi akan menjadi penguasa kedua dunia, dan kekuatanku, hanyalah satu-satunya kekuatan terbesar dan terkuat di seluruh penjuru negeri ini, lantas mengapa kau berani mengatakan hal seperti itu kepadaku?!"Demona langsung menggeram, tampaknya ia sangat marah setelah mendengar pernyataan dari Gifu tadi."Tenang, Yang Mulia. Tenangkan dirimu terlebih dahulu," ucap Gifu pelan, sambil berlutut dan membungkuk semakin ke bawah dan kepalanya hampir menyentuh lantai, kemudian melanjutkan perkataannya, "Y
Hari demi hari, bulan demi bulan mulai berlalu. Rae dan Yvoxy secara diam-diam, selalu bolak-balik antara dunia manusia dan dunia penyihir, hanya untuk membantu Dexy yang perutnya semakin lama semakin membesar.Karena para penyihir hitam mengincar para manusia di dunia manusia untuk diberikan kepada Demona, Rae dan Yvoxy berusaha memberikan perlindungan kepada Dexy, dengan membuat sebuah perisai pelindung magis yang tidak bisa dilihat oleh siapapun di dalam dunia manusia.Walaupun kekuatan Rae dan Yvoxy terbatas, namun, mereka berusaha agar para penyihir hitam tidak mengetahui keberadaan Dexy yang sebentar lagi akan melahirkan. Rae dan Yvoxy juga berusaha agar penyihir-penyihir lain tidak curiga mereka sering bolak-balik antara dunia manusia dan dunia penyihir.Waktu semakin berjalan cepat. Tidak terasa, sudah hampir saatnya Dexy untuk melahirkan.Mereka bahkan tidak tahu jenis kelamin anak tersebut, namun, Yvoxy bisa merasakan bahwa aura anak tersebut semakin kuat dan membuat bulu ku
Demona semakin berjalan maju dengan perlahan untuk mendekati Dexy dan sementara Dexy mulai mendorong tubuhnya mundur hanya agar Demona tidak semakin mendekatinya.Demona lalu tersenyum kepada Dexy, dan berkata, "Aku melihat darah yang mulai mengalir melewati kakimu, dan aku rasa anak itu akan segera lahir. Aku sangat menanti kelahirannya. Ah, kau lihat diriku ini, tubuh yang kumiliki sekarang adalah tubuh milik seorang gadis penyihir bodoh, namun cantik. Bagaimana jika aku mengambil tubuhmu untuk kujadikan tempat bagi jiwaku? Jadi pengorbananmu untuk anak itu, tidak akan sia-sia, bukan?"Dexy hanya bisa menatap sinis ke arah Demona, namun, perutnya semakin sakit, sakit yang tidak tertahankan lagi. Demona akhirnya selangkah lagi untuk lebih dekat dengan Dexy, dan ia mulai mengangkat tangan kanannya ke depan.Dexy hanya bisa pasrah kali ini. Namun, ketika Demona sedang ingin mengeluarkan kekuatan sihir hitamnya, tiba-tiba, seluruh jalan di sekelilingnya menghilang, dan berubah menjadi s
Darah mengalir di mana-mana sementara, di depan rumah, para manusia pengusir penyihir, mulai mengusir burung-burung gagak hitam yang terbang ataupun bertengger di sekitar area itu."Ada seorang penyihir yang sedang melakukan ritual di sekitar sini, cepat cari!" teriak seorang dari mereka."Baiklah!" seru beberapa orang lainnya yang langsung pergi ke segala arah untuk memeriksa apakah ada seorang penyihir di sekitarnya.Di dalam rumah, Dexy sedang berusaha melahirkan anaknya. Yvoxy terus menerus memberi seruan agar Dexy mau mengejan dan mendorong agar anaknya dapat keluar.Dexy sendiri mulai kehabisan tenaga.Sementara Rae, melihat seluruh proses tersebut dengan wajah yang penuh dengan ketakutan, sambil berpikir, "Astaga, melahirkan ternyata sangat sulit dan sakit, bahkan sebagai seorang penyihir sekalipun!"Dan terkadang, Rae menutup matanya, sesekali, karena merasa ketakutan akan darah yang semakin banyak keluar. Dexy masih terus berjuang untuk melahirkan, dan sudah beberapa jam berl
Melihat Demona yang hendak menargetkan Rae dan bayi perempuannya, Dexy Langsung berusaha bangun dengan cepat walaupun ia masih merasakan sakit yang luar biasa, kemudian dengan cepat juga, ia langsung berdiri tepat di hadapan Rae dan bayi perempuan anaknya itu.Demona langsung dengan cepat mengarahkan pisau kecilnya di hadapan Rae namun, pisau tersebut tidak berhasil menusuk Rae, melainkan… Pisau tersebut menancap tepat di jantung Dexy.Suasana sangat tegang, bahkan Yvoxy sendiri terkejut menyaksikan semua kejadian yang berlangsung cepat tersebut.Ia langsung berdiri dan lalu berseru, "Dexy! Demona, kau sudah gila! Ia baru saja melahirkan!"Namun, Dexy tidak gentar, ia justru tersenyum kepada Demona, menahan sakit, sambil berkata, "Guru, cepat bawa anak itu pergi dari sini!"Rae kemudian dengan cepat berlari keluar dari kamar itu sambil menggendong bayi perempuan yang baru saja dilahirkan Dexy tadi, dan membiarkan Dexy serta Yvoxy yang masih bersama Demona di dalam kamar.Setelah itu,
Setelah tertidur, bayi perempuan itu kemudian dikembalikan oleh wanita tersebut, kepada Rae. Rae langsung meraih bayi perempuan itu dan menggendongnya, melihatnya dengan senyum sambil sedang tertidur pulas setelah wanita itu menyusuinya."Kalau begitu, aku pergi dahulu, anak muda," ucap wanita tersebut, kemudian ia kembali berjalan, hendak pulang menuju rumahnya, namun, Rae langsung berteriak kepada wanita itu, "Nyonya! Tunggu!" Dan teriakan itu membuat wanita tadi menghentikan langkahnya.Rae lalu berjalan mendekati wanita itu, kemudian bertanya, "Ehm, nyonya, maafkan aku, tapi apakah anda tahu di sekitar sini, mungkin ada tempat untuk merawat bayi perempuan ini?"Wanita itu langsung terkejut mendengar pertanyaan Rae, namun, dengan tenang, ia menjawab, "Anak muda, ada apa dengan bayi tersebut? Bukankah bayi itu anakmu? Di sekitar desa ini tidak ada panti asuhan, di kota sebelah sana, mungkin ada. Desa kecil seperti ini, yang kami lakukan hanya bercocok tanam dan melakukan bisnis keci