Share

Bab 47

Bab 47

Ada saat di mana terkadang Arbii menyesali keputusannya; seperti sekarang. Saat ia berlarian di sekitar apartemen, dikejar-kejar oleh Fanala. Rasanya menyenakan sekali, hingga ia tak rela untuk melepaskan gadis itu pada laki-laki lain. Ia tak rela membiarkan kebahagian bernama Fanala ini lepas dari genggamannya.

"Ar! Jangan gila ya kamu nelepon Kak Elma beneran!" seru Fanala, sementara Sasha berdiri di ambang pintu kamar, tertawa kala menonton dua orang yang sudah seperti kakaknya bermain kejar-kejaran bagai kucing dan anjing.

"Kak Elma harus diperingati kalo ada bibit pelakor yang mulai bangkit lagi," balas Arbii seraya menempelkan ponsel ke muka telingannya. Ia masih berlari, berupaya menghindari cengkraman tangan Fanala yang terjulur gemas.

"Aku cuma bercanda tahu!" sanggah Fanala. "Mana mungkin aku beneran berharap Kak Farrel sama Kak Elma dulu gak jadi nikah."

"Tapi aku denger tadi Kak Nala serius pas ngomong gitu," sahut Sasha, memanas-manasi keadaan.

Tanpa menoleh pada S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status