Share

Bab 48

Bab 48

Seperti selalu, dekapan Arbii adalah tempat pertama yang bersedia menyembunyikan tangisnya. Seperti selalu, kalimat penghibur serta lembut usapan tangan Arbii di kepalanya adalah obat yang mampu menenangkannya. Seperti selalu—setidaknya beberapa tahun belakangan ini, Arbii adalah yang paling menerima dirinya, paling memahami, paling setia membersamainya. Tapi semua hal baik tentang Arbii itu tak mampu membuatnya untuk tak berlari menuju masa lalu hanya karena seikat bunga dan sekotak kenangan. Jahat sekali dirinya, bukan? Ia berpaling dari sosok yang selalu menyediakan keberadaannya selama delapan tahun belakangan untuk sosok yang selama delapan tahun ini ia nantikan—sosok yang mengusirnya bahkan sebelum ia datang.

Barangkali ini hukuman atas kejahatannya pada Arbii. Ia mematahkan hati laki-laki baik seperti Arbii, kini hatinya yang dipatahkan oleh laki-laki yang paling ia harapkan—Gathan.

"Dia gak mau aku dateng, Ar ...," ucap Fanala di antara isak lirihnya. "Dia gak mau aku d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status