Share

Bab 66

"Radit?"

"Halo, Than," sapa Radit, membalas panggilan Gathan.

"Apa kabar lo?" tanya Gathan. Gaya bicaranya terdengar kaku. Bahkan suara Gathan yang sekarang tedengar lebih dal, berbeda dengan yang Radit ingat.

"Baik. Lo gimana?"

"Gue... lumayan."

Lalu hening. Betapa canggungnya. Padahal dulu mereka bagai saudara. Begitu akrab. Dulu mereka tak akan ragu mengumpat satu sama lain, tak akan rikuh mencemooh satu sama lain, tak akan segan menendang bokong atau menoyor kepala satu sama lain, juga tak sungkan merangkul satu sama lain. Namun sekarang, bicara saja mereka kebingungan. Canggung luar biasa.

"Gue minta maaf, Dit," ujar Gathan setelah lama bungkam.

"Buat apa?" tanya Radit. Ia sebetulnya tahu untuk apa permintaan maaf Gathan itu. Namun ia sendiri tak merasa ada yang perlu dimaafkan, jadi ia tak tahu harus menanggapi permintaan maaf itu bagaimana. Kemarahannya pada Gathan dulu hanya kemarahan remaja yang tak tahu ke mana lagi ia harus menujukan amarahnya itu. Saat itu, ia hanya butuh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status