Share

gak jelas

"Sudah cukup Mas," kataku sambil melepaskan diri darinya.

Ia mengernyit samar namun tetap tersenyum.

"Kita belum menikah nanti jadi fitnah," sambungku.

Ia hanya menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Jadi ke kamar mandi?"

"Ah, iya, aku lupa." Ia segera menuju kamar mandi.

*

Acara benar-benar telah berakhir dan tamu sudah kembali semua ke rumah masing-masing.

Kuajak Raisa untuk berbaring di peraduan dan beristirahat setelah aktivitas hari yang panjang.

"Bunda ...." Putriku memanggil.

"Iya, Nak," jawabku lembut.

"Om Rafiq akan jadi ayah Raisa?"

Kutatap mata buka kecil yang selalu memberiku semangat dan menghilangka kesedihan, mencoba mengerti apa yang ingin ia sampaikan.

"Memangnya kenapa sayang?"

"Kalo Om Rafiq jadi ayah Raisa apa dia akan sayang sama Raisa? Apa dia gak akan tinggalin Raisa lagi?"

Sebuah pertanyaan yang mewakili kegundahan putri kecilku, aku paham betul dia galau dan merasa takut, hubungan baru yang dijalin orang tuanya membuat dia khawatir akan kenyamanan dirinya. Apaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status