“Presdir Nathan memberikannya kepadaku, lelaki tua ini dengan senang hati menerimanya.”Direktur Adrian menerima kopi sambil tersenyum, dia langsung meminum kopi itu dalam sekali tegukan.Kiara tercengang. Dia ingin memberi tahu lelaki tua ini didalam kopinya ada chip. Jangan minum, jangan minum...Tapi kata-kata itu tersangkut di tenggorokannya, satu katapun tidak keluar."Gluk, gluk..."Direktur Adrian meminumnya habis dalam satu tegukan. Ketika minum tetesan terakhir, dia tiba-tiba merasakan ada sesuatu tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak bisa menahan diri untuk muntah, tetapi segera menutup mulut tidak berani memuntahkannya keluar.Karena, ini adalah kopi yang diberikan Presdir Nathan!Nathan duduk di kursi Presdir dengan sombong, menatap Direktur Adrian dengan tenang.Seolah seperti menonton pertunjukan yang bagus!Para pemegang saham lainnya tidak tega melihat Direktur Adrian yang sedang menderita, tetapi mereka tidak berani berbicara."Anda, jika ingin muntah, muntahkan saj
“Aku?” Kiara ingin menjelaskan, tetapi Direktur Adrian sudah mulai memutar matanya dan mulutnya berbusa. Kiara tidak berpikir lagi, dia bergegas menyelamatkan Direktur Adrian.“Apa yang akan kamu lakukan? Cepat keluar dari sini!”Rika ingin mendorong Kiara, tapi dihentikan oleh Winda.Kiara menarik tangan Direktur Adrian, menahan dagunya, lalu memasukkan jarinya yang ramping ke dalam mulut Direktur Adrian untuk mengambil chip..."Hei, apa yang akan kamu lakukan? Jangan sembarangan." Beberapa dewan direksi ketakutan, "Cepat tarik dia!"Beberapa pengawal melihat Nathan.“Biarkan dia mencobanya.” Nathan menatap Kiara."Bertahanlah, bertahanlah..."Jari Kiara telah meraih chip itu, tetapi tidak berani menggunakan tenaga mengambilnya karena takut melukai tenggorokan Direktur Adrian.Direktur Adrian terus meronta karena menderita, dia tidak sengaja memukul pundak Kiara yang terluka.Kiara menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakitnya dan terus mengorek...Pada saat ini, lengan Direktur Ad
Taman kanak-kanak, kantor kepala sekolah...“Tuan Ali, kali ini anda kemari apakah karena masalah ketiga anak itu?" Kepala Sekolah Wiwin ketakutan melihat orang bersetalan jas hitam, "Aku akan meminta guru untuk membawa mereka ke sini..."“Tidak perlu.” Ali menyela Kepala Sekolah Wiwin, “Anak-anak tidak mengerti, apa yang mereka ketahui? Jika ada masalah, itu adalah masalah orang tuanya.”"Apa maksud anda……"“Berikan aku informasi orang tua dari ketiga anak itu.”“Baik, aku akan pergi mencarinya.”......Grup Blue Sky, Kantor Presdir.Nathan duduk di kursi kulit hitam, dia menatap dingin Kiara yang menundukkan kepala tidak bersuara, "Jujur padaku, aku akan memaafkanmu!"Kepala Kiara tertunduk, dia tidak berani bernapas, jantungnya berdegup begitu kencang, pikirannya terus berputar ...Bagaimana ini?Bagaimana ini?Kopi di antar olehnya. Saat Direktur Adrian tersedak, dialah satu-satunya yang memintanya memuntahkan keluar dan mengorek tenggorokannya...Orang bodoh pun akan berpikir bah
Nathan tidak bersuara, hanya menatapnya dengan dingin.Kiara semakin panik, dia tidak berani menatap Nathan dan juga tidak berani mengucapkan sepatah katapun.Dia sedang memikirkan cerita yang dibuatnya tadi, dia merasa cerita ini sangat sempurna..."Presdir Nathan..." Gerry berkata dengan hati-hati, "Chip itu sebelumnya memang di telan burung beo anak kecil itu. Anak kecil itu juga bilang, dia pernah membawa burung beo itu ke dokter.Mungkin dokter yang di kunjungi Nona Kiara dan anak kecil itu adalah dokter yang sama. Mungkin, burung beo itu mengeluarkan kotoran di tempat dokter dan kebetulan dipungut Nona Kiara."“Apakah ada kebetulan seperti itu?” Nathan balik bertanya.Gerry menundukkan kepala dan mundur ke samoing, dia tidak berani bersuara.Kiara panik, apa yang harus di lakukan? Jika ketiga anak nya sudah ditemukan, apakah Nathan mengira ini semua adalah konspirasinya?“Kiara!” Nathan mencubit dagu Kiara, mengangkat wajah Kiara agar menatap matanya, “Jika kamu berbohong padaku
Chip itu kembali dengan lancar, setelah dilengkapi dengan kebohongan.Beban Kiara akhir lepas. Selanjutnya, dia harus memutuskan niat Nathan, memutuskan hubungan mereka berdua...Dengan begitu, jika identitas anak-anaknya terungkap, tidak ada hubungannya dengan Nathan lagi.Melihat Nathan berjalan membawa anak buahnya kemari, Kiara segera menelpon "Gigolo Pembayar Hutang", dia bersiap pamer kemesraan mereka di depan Nathan...Tapi, begitu telepon tersambung, nada dering itu berasal dari arah Nathan!Kiara tertegun dan menatapnya dengan heran. Apakah ini kebetulan atau...Wajah Nathan tidak ada ekspresi, dia tetap tenang dan menutup telepon di saku celananya diam-diam...Dia berteriak dalam hati. Oh tidak, nomor pribadi yang diberikan kepada Kiara sebagai "Gigolo", kenapa Kiara menelepon di hadapannya?Apakah Kiara sedang mengujinya?“Hei!” Gerry yang mengetahui semua cerita mulai bertindak cerdik, dia mengeluarkan ponsel menjawab telepon, “Ada apa?”"Benar, benar, chipnya telah ditemu
Saat makan siang, Kiara terus berpikir, apakah Nathan adalah "gigolo pelunas hutang"?Jika iya, kenapa dia mau memainkan peran ini? Dia bahkan berjanji menjemputku? Bukankah rahasianya akan terungkap?Jika bukan, kenapa tubuh, punggung dan suara mereka sangat mirip?Saat dia sedang berpikir, sebuah suara lembut terdengar, "Kiara, aku dengar kamu dipindahkan ke lantai 68? Selamat."“Terima kasih.” Kiara mendongakkan kepala, ternyata Mira.Kiara ingat kejadian terakhir kali Elio menusuknya. Meskipun dia tidak menemukan keanehan, dia masih merasa ada yang aneh dengan Mira saat itu...Kejadian itu sudah begitu lama, Kiara sudah lupa detailnya. Tapi begitu melihat Mira, dia masih merasa sedikit waspada.“Waktu itu, aku benar-benar minta maaf.” Mira duduk di depan Kiara. Dia berbicara dengan rasa bersalah, “Saat manager Elio melukaimu, aku benar-benar ingin segera menolongmu, tapi saat itu aku benar-benar takut. Aku benar-benar tidak berguna!"“Jangan bicara begitu, itu tidak ada hubunganny
Kiara merenung, ini juga baik. Begitu Nathan mengetahui dari karyawan perusahaan bahwa dia punya pacar, Nathan pasti akan bosan padanya dan menjauh darinya... Memikirkan ini, Kiara tersenyum dan mengangguk, "Oke, aku akan mentraktir kalian makan." “Jangan makan, kita minum ke bar saja,” Mira menambahkan, “Kami para gadis harus diet. Malam hari tidak boleh makan, minum anggur saja untuk merayakannya!” “Benar, benar. Kali ini manager Elio tidak ada, kami tidak akan sembarangan memesan lagi,” kata seorang rekan kerja pria. "Benar. Waktu itu manager Elio banyak memesan anggur import, tagihannya menjadi mahal. Kami tidak akan seperti itu." Mendengar ini, tatapan Mira menjadi dingin, tapi dengan cepat kembali normal, dia berkata sambil tersenyum, "Aku punya kupon pembelian, bisa dapat diskon banyak." “Oke, kalau begitu kita ke bar saja,” Kiara setuju. Sekelompok orang keluar dari lift, para rekan kerja masih mengerumuni Kiara dan tidak berhenti bicara. Semuanya adalah pujian y
Kiara memperhatikan "gigolo pelunas hutang" di depannya. Dia merasa sedikit aneh, tapi dia tidak tahu apa. Gigolo pelunas hutang benar. Dia yang memintanya berpura-pura menjadi pacarnya. Tentu saja dia harus berakting sedikit. Sekarang "gigolo pelunas hutang" sudah berakting, tapi dia menyalahkannya? Sekarang sudah dapat di pastikan, Nathan bukan "gigolo pelunas hutang"! Kiara baru saja melihat Nathan masuk ke mobil,sekarang "Gigolo Pelunas Hutang" ada di sampingnya. Tidak peduli bagaimanapun rencananya, tidak mungkin dia bisa membelah diri menjadi dua! Tapi meski keduanya berdiri bersama, dia merasa mereka berdua sangat mirip... Tapi itu mungkin cuma mirip, dia terlalu banyak berpikir sebelumnya. “Kenapa bengong!" "Gigolo Pelunas Hutang" mengetuk kening Kiara. Dia membuka pintu mobil, menggunakan tangan melindungi kepala Kiara, "Masuk mobil!" “Pacar Kiara sangat perhatian dan lemah lembut.” Kiara masuk mobil di tengah pujian dari rekan-rekannya. Ponsel gigolo pelunas hutang