Di hari pertunangannya, dia malah melakukan hubungan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Disaat bersamaan, perusahaan ayahnya dinyatakan bangkrut, sang ayah yang tidak kuat menghadapi kenyataan, memilih bunuh diri dengan melompat dari gedung. Dalam semalam, dia berubah dari seorang gadis kaya menjadi pelacur yang dihina semua orang. Empat tahun kemudian, dia kembali dengan membawa tiga anak lucunya. Dan tidak sengaja bertemu kembali dengan pria misterius di malam itu.
View MoreSaat makan siang, Kiara terus berpikir, apakah Nathan adalah "gigolo pelunas hutang"?Jika iya, kenapa dia mau memainkan peran ini? Dia bahkan berjanji menjemputku? Bukankah rahasianya akan terungkap?Jika bukan, kenapa tubuh, punggung dan suara mereka sangat mirip?Saat dia sedang berpikir, sebuah suara lembut terdengar, "Kiara, aku dengar kamu dipindahkan ke lantai 68? Selamat."“Terima kasih.” Kiara mendongakkan kepala, ternyata Mira.Kiara ingat kejadian terakhir kali Elio menusuknya. Meskipun dia tidak menemukan keanehan, dia masih merasa ada yang aneh dengan Mira saat itu...Kejadian itu sudah begitu lama, Kiara sudah lupa detailnya. Tapi begitu melihat Mira, dia masih merasa sedikit waspada.“Waktu itu, aku benar-benar minta maaf.” Mira duduk di depan Kiara. Dia berbicara dengan rasa bersalah, “Saat manager Elio melukaimu, aku benar-benar ingin segera menolongmu, tapi saat itu aku benar-benar takut. Aku benar-benar tidak berguna!"“Jangan bicara begitu, itu tidak ada hubunganny
Chip itu kembali dengan lancar, setelah dilengkapi dengan kebohongan.Beban Kiara akhir lepas. Selanjutnya, dia harus memutuskan niat Nathan, memutuskan hubungan mereka berdua...Dengan begitu, jika identitas anak-anaknya terungkap, tidak ada hubungannya dengan Nathan lagi.Melihat Nathan berjalan membawa anak buahnya kemari, Kiara segera menelpon "Gigolo Pembayar Hutang", dia bersiap pamer kemesraan mereka di depan Nathan...Tapi, begitu telepon tersambung, nada dering itu berasal dari arah Nathan!Kiara tertegun dan menatapnya dengan heran. Apakah ini kebetulan atau...Wajah Nathan tidak ada ekspresi, dia tetap tenang dan menutup telepon di saku celananya diam-diam...Dia berteriak dalam hati. Oh tidak, nomor pribadi yang diberikan kepada Kiara sebagai "Gigolo", kenapa Kiara menelepon di hadapannya?Apakah Kiara sedang mengujinya?“Hei!” Gerry yang mengetahui semua cerita mulai bertindak cerdik, dia mengeluarkan ponsel menjawab telepon, “Ada apa?”"Benar, benar, chipnya telah ditemu
Nathan tidak bersuara, hanya menatapnya dengan dingin.Kiara semakin panik, dia tidak berani menatap Nathan dan juga tidak berani mengucapkan sepatah katapun.Dia sedang memikirkan cerita yang dibuatnya tadi, dia merasa cerita ini sangat sempurna..."Presdir Nathan..." Gerry berkata dengan hati-hati, "Chip itu sebelumnya memang di telan burung beo anak kecil itu. Anak kecil itu juga bilang, dia pernah membawa burung beo itu ke dokter.Mungkin dokter yang di kunjungi Nona Kiara dan anak kecil itu adalah dokter yang sama. Mungkin, burung beo itu mengeluarkan kotoran di tempat dokter dan kebetulan dipungut Nona Kiara."“Apakah ada kebetulan seperti itu?” Nathan balik bertanya.Gerry menundukkan kepala dan mundur ke samoing, dia tidak berani bersuara.Kiara panik, apa yang harus di lakukan? Jika ketiga anak nya sudah ditemukan, apakah Nathan mengira ini semua adalah konspirasinya?“Kiara!” Nathan mencubit dagu Kiara, mengangkat wajah Kiara agar menatap matanya, “Jika kamu berbohong padaku
Taman kanak-kanak, kantor kepala sekolah...“Tuan Ali, kali ini anda kemari apakah karena masalah ketiga anak itu?" Kepala Sekolah Wiwin ketakutan melihat orang bersetalan jas hitam, "Aku akan meminta guru untuk membawa mereka ke sini..."“Tidak perlu.” Ali menyela Kepala Sekolah Wiwin, “Anak-anak tidak mengerti, apa yang mereka ketahui? Jika ada masalah, itu adalah masalah orang tuanya.”"Apa maksud anda……"“Berikan aku informasi orang tua dari ketiga anak itu.”“Baik, aku akan pergi mencarinya.”......Grup Blue Sky, Kantor Presdir.Nathan duduk di kursi kulit hitam, dia menatap dingin Kiara yang menundukkan kepala tidak bersuara, "Jujur padaku, aku akan memaafkanmu!"Kepala Kiara tertunduk, dia tidak berani bernapas, jantungnya berdegup begitu kencang, pikirannya terus berputar ...Bagaimana ini?Bagaimana ini?Kopi di antar olehnya. Saat Direktur Adrian tersedak, dialah satu-satunya yang memintanya memuntahkan keluar dan mengorek tenggorokannya...Orang bodoh pun akan berpikir bah
“Aku?” Kiara ingin menjelaskan, tetapi Direktur Adrian sudah mulai memutar matanya dan mulutnya berbusa. Kiara tidak berpikir lagi, dia bergegas menyelamatkan Direktur Adrian.“Apa yang akan kamu lakukan? Cepat keluar dari sini!”Rika ingin mendorong Kiara, tapi dihentikan oleh Winda.Kiara menarik tangan Direktur Adrian, menahan dagunya, lalu memasukkan jarinya yang ramping ke dalam mulut Direktur Adrian untuk mengambil chip..."Hei, apa yang akan kamu lakukan? Jangan sembarangan." Beberapa dewan direksi ketakutan, "Cepat tarik dia!"Beberapa pengawal melihat Nathan.“Biarkan dia mencobanya.” Nathan menatap Kiara."Bertahanlah, bertahanlah..."Jari Kiara telah meraih chip itu, tetapi tidak berani menggunakan tenaga mengambilnya karena takut melukai tenggorokan Direktur Adrian.Direktur Adrian terus meronta karena menderita, dia tidak sengaja memukul pundak Kiara yang terluka.Kiara menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakitnya dan terus mengorek...Pada saat ini, lengan Direktur Ad
“Presdir Nathan memberikannya kepadaku, lelaki tua ini dengan senang hati menerimanya.”Direktur Adrian menerima kopi sambil tersenyum, dia langsung meminum kopi itu dalam sekali tegukan.Kiara tercengang. Dia ingin memberi tahu lelaki tua ini didalam kopinya ada chip. Jangan minum, jangan minum...Tapi kata-kata itu tersangkut di tenggorokannya, satu katapun tidak keluar."Gluk, gluk..."Direktur Adrian meminumnya habis dalam satu tegukan. Ketika minum tetesan terakhir, dia tiba-tiba merasakan ada sesuatu tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak bisa menahan diri untuk muntah, tetapi segera menutup mulut tidak berani memuntahkannya keluar.Karena, ini adalah kopi yang diberikan Presdir Nathan!Nathan duduk di kursi Presdir dengan sombong, menatap Direktur Adrian dengan tenang.Seolah seperti menonton pertunjukan yang bagus!Para pemegang saham lainnya tidak tega melihat Direktur Adrian yang sedang menderita, tetapi mereka tidak berani berbicara."Anda, jika ingin muntah, muntahkan saj
"Ah……"Baru pada saat itulah Kiara mengerti, mereka semua menganggapnya sebagai wanita Nathan.“Jika ada kesulitan dalam pekerjaan, boleh mencariku kapan saja,” Gerry berbisik, “Tapi lebih baik jangan sampai rekan kerja lainnya tahu hubungan anda dengan Presdir Nathan!”"Aku tidak punya hubungan apa pun dengannya..."Kiara buru-buru pergi, hatinya semakin rumit.Gawat, orang-orang Nathan mengira dirinya adalah wanita Nathan. Tidak, orang-orang yang datang ke pelelangan hari itu mungkin juga berpikir demikian.Reputasi Nathan telah jatuh. Begitu masalah dia memiliki tiga anak terungkap, reputasi Nathan tidak bisa di selamatkan lagi. Ini akan menjadi bahan tertawaan seluruh dunia!Juga, jika Nathan tahu bahwa hilangnya chip itu ada hubungannya dengan dia dan anaknya...Nathan mungkin akan mencekiknya sampai mati...Benar-benar sebuah bencana dan kebencian yang mendalam.Akankah ketiga anaknya akan ikut menderita?Semakin Kiara memikirkannya, dia semakin cemas.Baru saja ingin menyelinap
"Presdir!"Semua direktur menyapanya dengan hormat.Karyawan lain menundukkan kepala dan memberi hormat.Nathan mengangguk kepala, lalu duduk di kursi hitam Presdir.Winda menarik Kiara bergegas meninggalkan ruangan.Saat Kiara meninggalkan ruang rapat, dia mendengar suara Nathan, "Semuanya jangan cemas, aku sudah menemukan keberadaan chip itu. Sebelum matahari terbit, chip itu akan kembali ke tanganku!""Bagus sekali!"Para dewan direksi bertepuk tangan.Seluruh tubuh Kiara tegang ketakutan. Semuanya sudah berakhir. Tampaknya orang-orang Nathan telah menemukan tiga anaknya. Kali ini, identitas mereka pasti akan terungkap...Bagaimana ini?Bagaimana ini?“Kiara, kamu kenapa?" Winda bergumam, "Kamu selalu tidak fokus saat bekerja. Jika seperti ini terus, tidak akan di terima di kantor Presdir!""Maaf aku……"“Pergi ke toilet cuci wajahmu, atur suasana hatimu, lalu pergi ke ruang pelatihan cari aku.”“Baim, terima kasih kak Winda.”Kiara buru-buru ke toilet. Didalam tidak ada orang, dia
Sepanjang hari, Kiara mempelajari tugas-tugas di posisi barunya, jam 4 sore baru bernapas lega.Winda membawanya mengantar dokumen ke ruang rapat. Dalam perjalanan, dia mendengar saran serius dari Winda.“Letakkan dokumen-dokumen itu lalu pergi. Jangan ganggu rapat dewan direksi.”“Harus pelan melakukan tugas, jangan membuat keributan.”"Beberapa hari ini suasana hati Presdir sedang tidak baik. Jangan membuatnya marah, kalau tidak, seluruh perusahaan akan menderita!"“Baik.” Kiara mengikuti dari belakang membawa sekotak dokumen di tangannya.Winda mengetuk pintu, setelah mendapat izin, dia masuk membawa Kiara ke ruang rapat.Setelah membuka pintu, Kiara tercengang melihat pemandangan di depannya. Ruang setinggi enam meter, didekorasi dengan nuansa dingin, khusyuk dan khidmat, membuat orang merasa tertekan!Di kedua sisi duduk dewan direksi dengan setelan rapi. Sebagian besar mereka telah berumur, tapi ada dua orang tampak lebih muda.Mereka semua tampak serius, ada yang fokus melihat
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.