Panas, sangat panas, seluruh tubuhnya terbakar seperti api...
Kiara seperti orang tersesat di padang pasir yang sedang berusaha mencari air. Bibir dingin pria itu menekannya, menciumnya dengan paksa, membuatnya merasakan rasa manis. Dia mengulurkan tangannya mengaitkan di leher pria itu dan terus menciumnya. Napas berat seekor binatang memenuhi ruangan, bayangan di dinding tumpang tindih dan suara bersetubuh memenuhi ruangan. Di bawah cahaya remang-remang, Kiara tidak bisa melihat jelas wajah pria itu. Ia merasa bahwa pria itu sekuat binatang buas, seolah-olah dia akan melahapnya. Hingga subuh, pria itu baru bangun dan pergi meninggalkannya. Kiara yang mengantuk membuka mata, pandangannya buram. Ia hanya bisa melihat punggung yang tegap dan tinggi, serta tato kepala serigala yang mengerikan di pinggang belakangnya... Tato ini seperti hidup, serigala ganas membuka mulutnya lebar-lebar seolah ingin menerkam orang! Yang membuatnya lebih takut... Kiara seperti mengalami sebuah mimpi. Dalam mimpi itu, ia berubah menjadi pohon anggur, melilit pohon besar, dan dia tidak bisa berhenti. Tetapi setelah ia bangun, seluruh tubuhnya terasa sakit seperti dirobek. Kiara duduk sambil memegangi kepalanya yang berat. Menyadari tempat tidurnya berantakan dan sebuah kemeja pria yang sobek tergeletak di karpet, ia terdiam, dan kilasan memori tadi malam terlintas di benaknya. Ia dikhianati tunangannya di pesta pertunangannya. Di tengah kekecewaan itu, sepupunya Olive mengajaknya ke bar untuk minum-minum. Ia sangat mabuk sehingga berseru ingin membalas dendam pada tunangannya. Olive segera mengatur seorang pria tampan untuknya... Kiara tersentak dan menutupi dadanya dengan panik. Ya Tuhan! Keperawanannya malah diberikan kepada pria asing... Kiara menjambak rambutnya, merasa sangat kesal. Butuh waktu lama bagi Kiara untuk pulih, ia buru-buru beranjak dari tempat tidur, mengenakan pakaian dan pergi meninggalkan hotel. Namun, ia dihadang oleh sekelompok wartawan di depan pintu hotel. Kilatan lampu tak henti memotret Kiara, sangat silau sehingga sulit baginya membuka mata. Pada saat yang sama, berbagai jenis pertanyaan tidak menyenangkan menyerang seperti badai. "Nona Kiara, saya dengar pernikahan anda dibatalkan oleh keluarga Liam, kemudian anda menghabiskan malam bersama pria sewaan?" "Nona Kiara, saya dengar pria itu seorang waria, apakah anda tahu hal itu?" "Nona Kiara, apakah anda tahu tentang masalah kebangkrutan ayahmu?" "Nona Kiara, kami baru saja mendapat kabar bahwa ayahmu melompat dari gedung." Berita itu seperti guntur, yang mengejutkan Kiara. Ia buru-buru berlari keluar, tetapi sebuah mobil menabraknya, membuatnya terpental ke tanah... Keesokan paginya. #Eric Pramana, orang terkaya di Heldon, telah bangkrut dan bunuh diri dengan melompat dari gedung# #Pernikahan putri kesayangan Eric dibatalkan oleh putra sulung keluarga Liam. Di malam itu juga, ia bermalam di hotel dan melakukan cinta satu malam dengan seorang waria# Dalam semalam, Kiara kehilangan segalanya. Dari putri terkaya yang menjadi sorotan orang banyak, berubah menjadi wanita tak bermoral dan berperilaku buruk yang ditolak oleh semua orang. *** 10 bulan kemudian, di sebuah klinik pedesaan yang sederhana, terdengar suara tangisan bayi yang begitu keras. Bibi Rohana menggendong bayi itu dan membawanya ke hadapan Kiara yang terbaring lemah. Dia berkata dengan gembira, "Nona, selamat! 2 bayi laki dan 1 perempuan, kamu melahirkan bayi kembar 3!" *** Empat tahun kemudian... Di sebuah stasiun kereta api Heldon. Kiara kembali ke kota dari pedesaan bersama ketiga anaknya dan Bibi Rohana. Bibi Rohana yang gemuk seperti bola menyeret dua koper besar. Ia berjalan dengan napas terengah-engah. Kaira membawa ransel denim yang sudah memudar. Ia berusaha keluar dari keramaian stasiun kereta sambil menggandeng ketiga anaknya. Saat ini, penampilan kelima orang ini, tampak seperti penduduk migran yang melarikan diri dari desa. Tinggal di kota pun harus mengandalkan bantuan kerabat. “Minggir, brengsek!” Seorang wanita bermantel bulu mendorong Bibi Rohana dengan keras dan berbicara kasar kepadanya. Kiara ingin sekali membalas omongannya, tetapi pada saat itu, deretan mobil mewah melaju ke arahnya dan berhenti tepat di sampingnya. Sebelum semua orang bereaksi, puluhan pengawal turun dari mobil serempak dan berdiri rapi dalam dua baris, serta membungkuk memberi hormat. "Selamat datang kembali, Nyonya!"Melihat logo di mobil itu, Kiara langsung menyadari mereka adalah orang-orang dari keluarga Liam!Dia langsung bersemangat, mungkinkah mereka datang untuk menjemputnya?Mungkinkah Liam selama ini tidak pernah mengkhianatinya, saat itu ia terpaksa membatalkan pernikahan. Sekarang begitu ia mengetahui bahwa Kiara telah kembali, Liam datang untuk menjemputnya?“Nona, apakah Tuan muda Liam datang menjemput kita?”Bibi Rohana sangat gembira. Ketika hendak melangkah maju, tiba-tiba dua pengawal mendorong mereka dengan kasar.Kemudian, ditengah kerumunan, seorang wanita berpakaian mewah dan anggun berjalan keluar.Ketika Kiara melihat wajahnya dengan jelas, dia tidak bisa menahan diri dan terkejut, ternyata wanita itu adalah Olive!Olive adalah berpakain mewah dari atas hingga ujung kakinya. Wajahnya jauh lebih cantik dari 4 tahun lalu.Ia menggandeng seorang anak laki-laki. Anak itu seumuran dengan ketiga anak Kiara."Nyonya, Tuan Muda, silahkan!" sapa pengawal penuh semangat.“Lain kali ak
Tampak perselisihan ini tidak akan selesai dalam waktu singkat. Hari mulai gelap, sebentar lagi akan turun hujan lebat.Kiara tidak ingin anak-anaknya kehujanan, terutama Celine. Sejak kecil fisiknya lemah, begitu kehujanan akan terkena flu.“Kalian bertiga tunggu di mobil dan jangan keluar. Mami turun untuk melihat situasi.”Kiara mengingatkan anak-anak, kemudian keluar dari mobil.“Mami, hati-hati!” Ketiga anaknya mengingatkan secara bersamaan.Burung beo kecil Celine keluar dari saku celana dan melihat sekeliling.Celine mengeluarkan sebungkus kecil makanan dan menyuapi ke dalam mulut burung beo. Tangan mungilnya mengelus kepala berbulu itu, "Cheeky, tunggu sebentar, kita akan segera pulang!" "Tuan, maafkan aku, aku tidak sengaja." Ucap sopir taksi dengan cemas, "Ini semua salah wanita ini, ia membawa 3 anak dan koper besar. Sehingga taksiku kelebihan beban, itu sebabnya aku tidak sengaja menabrak kalian.""Kenapa..." Kiara baru ingin membalas omongan supir taksi. Pada saat itu,
Senin pagi, Kiara dan Bibi Rohana mengantar ketiga anak ke taman kanak-kanak, kemudian Kiara buru-buru pergi ke Grup Blue Sky.Beberapa hari ini, Kiara mengirimkan 35 CV dan wawancara di 17 perusahaan. Kalau tidak ditolak secara langsung, maka ia disuruh pulang dan menunggu kabar selanjutnya.Ia hanya menerima satu panggilan yang berhasil, yaitu Grup Blue Sky yang terkenal!Kiara merasa aneh, para perusahaan kecil saja tidak melihatnya. Kenapa Grup Blue Sky yang berdiri di puncak bisnis malah meneleponnya?Baru setelah dia tiba di bagian HRD Grup Blue Sky, ia tiba-tiba menyadari, "Kamu?""Lama tidak bertemu, nona besar!" Elio menatapnya sambil tersenyum. Tersembunyi niat jahat di matanya, "Setelah begitu lama, kamu sedikitpun tidak berubah. Masih cantik seperti dulu!""Elio, saat itu ayahku mengusirmu dari perusahaan Grup Pramana, membuatmu tidak bisa masuk ke kota Heldon selama sisa hidupmu. Kamu masih berani kembali?"Kiara mengingatnya, dulu ia adalah wakil Presdir di perusahaan Gr
“Ahhh!”Kiara dan pria berlumuran bensin itu jatuh ke tanah bersama-sama, membuat orang di sekitarnya terkejut.Lengannya mati rasa. Sementara kesadaran Kiara kembali, mobil Rolls Royce Phantom sudah melesat pergi.Hanya dalam sekejap mata, satpam menggulingkan pria berlumuran bensin itu dengan cepat."Nathan, kamu harus mati. Aku tidak akan membiarkanmu pergi walau aku menjadi hantu."Pria itu berteriak dengan keras, tetapi mulutnya dengan cepat disumpal dan diseret seperti anjing.Kiara menoleh melihat pria itu, hatinya sangat sedih. Ayahnya pernah mengatakan kepadanya, bisnis seperti medan perang. Saat ini, ia merasa ini lebih mirip seperti neraka ... Jika tidak hati-hati, akan jatuh ke dalam jurang malapetaka!Pria misterius di dalam mobil Phantom itu adalah iblis yang mengendalikan nasib orang!Sayangnya, ketika orang miskin tidak punya makanan, mereka masih harus bekerja untuk iblis itu.Begitu Kiara berjalan keluar dari gedung Blue Sky, ia menerima informasi potongan saldo ban
Udara pengap, suhu udara menurun.Tubuh tinggi dan tegap pria itu seperti dewa. Ia berdiri tegak di belakangnya dengan aura penindasan yang kuat.Kiara menggigit bibir bawahnya, ia tidak berani bernapas. Dari pantulan cermin lift, ia bisa melihat Nathan menatapnya. Kedua tatapan matanya tajam dan cahaya dingin yang tidak bisa diduga!Seperti singa yang melihat mangsa di depan matanya ...Cepat, cepat, lebih cepat ...Kiara menantikan lift tiba ditujuan dengan cepat agar ia dapat segera meninggalkan ruang yang menyesakkan ini.Angka lift perlahan berubah, 13, 12, 11, 10 ...Jantung Kiara ikutan berdegup saat angka lift berubah. Di belakangnya, Nathan perlahan mendekatinya."Ding!" Akhirnya, lift tiba di tujuan.Begitu pintu lift baru terbuka, Kiara bergegas keluar dari lift. 'Brak', kakinya tersandung dan tersungkur di depan pintu lift.Bagaikan seekor katak uang tengkurap di atas lantai!Terjadi keributan di luar pintu, sekelompok karyawan yang keluar dari lift terkejut melihat peman
"Kamu..." Kiara menggertakkan giginya karena marah. Ia hanya memiliki uang 3.000.000, dari mana ia mendapatkan ratusan juta untuk membayar tagihan?"Kamu tidak akan punya uang untuk membayar tagihan, kan?" Elio mendekatinya dengan niat jahat, "Kamu bisa memohon padaku, selama kamu mau menemaniku satu malam, aku yang akan membayar tagihan ini. Di perusahaan, aku akan melindungimu, tidak akan ada orang yang berani menindasmu ...""Plak!" Sebelum Elio selesai berbicara, Kiara sudah menamparnya, "Tidak tahu malu! "Elio menyentuh pipinya, "Ini pertama kalinya kamu menyentuhku, tanganmu sangat lembut!""Menjijikkan!" Kiara pergi dengan marah."Jika kamu membayarnya malam ini, kedepannya kamu akan kesulitan di perusahaan. Seluruh departemen akan membencimu dan mengucilkanmu ..." Elio berteriak dari belakang, "Apakah kamu mau kehilangan pekerjaan ini?"Kiara berjalan dengan bingung, ia putus asa. Ka tidak bisa kehilangan pekerjaan ini, tetapi di mana ia mendapatkan ratusan juta untuk memb
Pria itu meletakkan satu tangan menahan kepalanya, bagaimana pun tangan Kiara bergerak, ia tetap tidak bisa menjangkau pria itu.Dia memandangnya dengan dingin, merendahkan Kiara seperti seorang badut, "Ingat, saat itu kamu sendiri yang memesanku, kita berdua sama-sama bersedia, kamu berbicara seperti aku memperkosamu." Kiara menggertakkan giginya dan mencoba mencakarnya.Kiara memakinya dengan kasar, "Kamu gigolo yang tidak profesional, tidak menggunakan pengaman saat melayani pelanggan. Kamu mencelakaiku. Aku akan mengebirimu, kamu akan menjadi kasim." "Hah?"Pria itu menyipitkan mata, menatapnya dengan tajam, "Mungkinkah kamu... hamil?"Kiara dengan sekejap berhenti, di benaknya terlintas sosok 3 anaknya. Ia mengutuk dalam hati, 'Ya, aku hamil, aku melahirkan 3 anak untukmu, tapi bajingan sepertimu sama sekali tidak menjalankan tanggungjawab seorang ayah!!!'"Bicara!" Kata pria itu berteriak dengan dingin."Itu benar ... aku hamil!" Kiara berseru, tetapi dengan cepat mengubah kat
"Menurutmu berapa banyak uang yang bisa aku hasilkan dalam semalam?" Pria itu bersandar di sofa, menggoyangkan gelas anggur merahnya dan menatapnya dengan santai, "Bagaimana jika tidak ada pelanggan?" "Melihat penampilanmu ini, selama kamu bekerja keras, kamu akan menjadi gigolo populer di bar ini."Kiara melihatnya dari atas ke bawah, matanya tertuju pada bagian privatnya ..."Kudengar gigolo biasa dapat menghasilkan 4-5 juta, dan 8-10 juta permalam. Setidaknya kamu bisa menghasilkan 10 juta dalam semalam, kan?" "Jadi, setiap malam aku cukup mengirimmu uang 5 juta saja?" Senyum di sudut bibir pria itu semakin dalam, "Kamu benar-benar mudah di tangani." "Siapa bilang begitu!" Kiara buru-buru memarahinya, "Aku bilang minimal, minimal. Minimal setiap malam kamu harus memberiku setidaknya 5 juta. Ini untuk ganti rugi kesalahan yang kamu buat malam itu. Kamu harus bekerja keras dan menghasilkan banyak uang untukku. Apakah kamu mengerti?" "Uang bukan masalah." Pria itu sangat murah