Share

62. Menghadiri Pernikahan

Kutatap bangunan berlantai dua di hadapan. Tempat yang sama, ketika seseorang keluar lalu kami tak sengaja saling berpandangan untuk sepersekian detik.

"Neng, Geulis," sapa sebuah suara yang langsung membuyarkan lamunan.

Bibir pun langsung melengkung membentuk sebuah garis senyum begitu sosok itu berada di hadapan. Segera kami berpelukan untuk melepas rasa rindu yang begitu membuncah dalam dada. Beliau bahkan sampai terisak karena haru.

Setelah pelukan terlerai, segera kuraih tangan itu dan menciumnya takzim. "Kenapa Mamah kurusan? Mamah baik-baik saja, 'kan?" Aku baru menyadari jika tubuh yang dulu sedikit berisi kini berubah kurus.

"Perasaan Neng aja mungkin. Mamah sehat kok, ayo masuk dulu." Beliau segera membimbing ke dalam rumah. Pun dengan Pak Ahmad yang menyusul di belakang.

"Abah ke mana?" tanyaku saat tak mendapati sosok lain yang begitu dirindukan.

"Abahmu pergi dengan Fakhri ke rumah Abahnya Ranti untuk membicarakan seputar pernikahan."

Degh.

Meski sudah mendengarnya lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status