Share

92. Hadirnya Orang Ketiga

Sebuah gubuk tua di tengah hutan. Asap mengepul dari kemenyan yang dibakar di atas arang merah di depan seorang wanita tua. Mulut yang bergerak melantunkan mantra serta tangan yang sibuk menabur kemenyan.

Di depan, bersila seorang wanita yang usianya diperkirakan setengah abad memperhatikan wanita tua di hadapan. “Saya ingin ustaz muda itu kehilangan istri serta anaknya, Ni,” desis wanita itu dengan sorot penuh kebencian.

Wanita yang dipanggil Ni itu tertawa mengikik. “Sabar, Cu. ‘Ku Nini keur diusahakeun,” sahutnya.

(Sabar, sedang Nini usahakan.)

Wanita itu tersenyum puas. Dia melakukan hal syirik seperti ini karena sakit hati putrinya ditolak oleh seorang ustaz muda hanya karena dia sudah memiliki istri. Bukahkan Islam memperbolehkan laki-laki memiliki istri lebih dari satu? Tak bisakah ustaz itu menerima cinta putrinya?

Wanita itu tidak akan menuntut banyak. Dia hanya ingin putrinya bahagia meski harus menjadi istri muda ustaz yang beberapa waktu lalu mengisi ceramah di kampungnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status