"Baik!"Surya meraih tangan pria tua itu. Dalam sekejap, pria tua itu kembali mengerahkan kekuatannya, sementara Surya juga mengerahkan kekuatan untuk menahan kekuatan pria tua itu. Namun, tak lama kemudian, pria tua itu mengerahkan kekuatan ke arah lain, menarik Surya kembali, lalu melemparkannya ke tanah dengan keras."Bagus sekali, tapi masih kurang sedikit. Hanya saja, kita sudah nggak punya waktu. Kalau kita nggak pergi sekarang, kemungkinan besar manusia duyung akan datang mencari kita. Pada saat itu terjadi, kalau sejumlah besar manusia duyung datang ke dunia ini, dunia ini mungkin akan menghadapi bencana."Surya bangkit berdiri dari tanah sambil berkata, "Jadi, meskipun aku nggak pergi, Senior pasti akan tetap pergi, 'kan?""Benar. Baiklah, sekarang dengarkan baik-baik. Aku akan mengajarimu pengalamanku dalam hal bergulat. Pertama, segera cari titik tetap. Kedua, kamu harus belajar melawan dengan menggunakan kekuatan yang berlawanan arah dari kekuatan lawanmu. Ketiga, hadapi se
Pria tua itu menjelaskan, "Senior Zony pernah membuat perjanjian dengan Yang Mulia Ram, penguasa Dunia Manusia Duyung. Ketika seseorang dari Dunia Manusia datang ke Dunia Manusia Duyung lagi, perjanjian mereka akan otomatis berlaku.""Perjanjian?""Perjanjian apa?""Kalau kita berhasil melewati sembilan rintangan, Yang Mulia Ram akan mengembalikan kaldron delapan naga pada kita. Pada saat itu, kita bisa kembali dengan selamat ke Dunia Manusia.""Bagaimana kalau kita nggak berhasil?"Pria tua itu menoleh menatap Surya dengan penuh makna, lalu berujar, "Kalau kita nggak berhasil, kita akan selamanya tinggal di sini."Surya melihat sekeliling, menyadari bahwa pemandangan di wilayah air ini sangat indah. Kemudian, dia bertanya dengan bingung, "Tempat ini terlihat sangat indah, apakah benar ada bahaya?""Surya, ingatlah, di balik keindahan selalu tersembunyi bahaya yang nggak diketahui. Makin indah sesuatu yang kita lihat, makin kita harus berhati-hati. Jangan sampai teperdaya oleh penampil
Dengan demikian, mereka bisa menoleransi tindakan Surya. Setelah mendengar kata-kata pria tua itu, Surya tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajahnya. Namun, dia merasa geli di dalam hatinya. Bagaimanapun juga, apa yang disebut toleransi dari Huggins ini hanya ada jika dirinya sama sekali tidak bersalah. Jika dia bersalah, Huggins tentu tidak akan memaafkannya.Seperti yang dikatakan pria tua itu, Klan Manusia Duyung berpikiran sempit, memiliki sifat yang licik dan juga kejam. Oleh karena itu, Surya diam-diam memutuskan untuk menghindari konfrontasi dengan manusia duyung sejauh mungkin di wilayah air ini. Dia juga tidak boleh memercayai mereka sedikit pun.Di Danau Besar Galser, Klan Manusia Duyung pertama-tama tampak menyerah, lalu tiba-tiba menyerangnya. Peristiwa itu masih sangat jelas di benak Surya. Perubahan sikap yang begitu besar dalam waktu yang sangat singkat, bahkan manusia pun akan kesulitan melakukannya.Orang yang sikapnya terlalu mudah berubah akan kehilangan kepercaya
"Kamu!"Mata Huggins terbelalak. Dia tidak pernah menyangka bahwa pria tua yang terlihat kurus dan lemah itu, ternyata begitu kuat. Kemudian, Huggins menatap ke arah Pulkai dengan tatapan dingin, lalu memarahinya dengan bahasa Klan Manusia Duyung.Saat ini, Pulkai sudah terluka parah. Dia hanya membalas dengan beberapa kata. Huggins mengumpat dengan marah, "Pulkai, dasar kamu nggak berguna. Kamu sungguh mengecewakanku!"Para penjaga membawa Pulkai pergi. Huggins tersenyum simpul, lalu berkata, "Meskipun kalian sudah mengalahkan Pulkai, kalian jangan terlalu senang dulu. Ingat, kekuatan Pulkai adalah yang paling lemah di antara ketiga penjahat. Kekuatan dua orang lainnya masing-masing sepuluh kali lebih besar dari Pulkai."Tak lama kemudian, penjaga membawa keluar penjahat kedua, yang ukurannya lebih besar dari Pulkai. Wajahnya tampak menyeramkan, serta ada sebuah luka panjang di wajah bagian kirinya."Nors, mangsamu sudah datang."Penjahat yang bernama Nors itu menatap Huggins sejenak,
"Byron, gunakan seluruh kekuatanmu. Ingat, nggak perlu menahan diri.""Aku mengerti."Byron terdiam beberapa saat, mengambil tongkat sihir dari penjaga, lalu menatap Surya dan pria tua itu sambil berkata, "Kalian, majulah bersama-sama."Surya mengambil dua langkah ke depan dengan Pedang Petir di tangan, lalu berujar, "Lawanmu adalah aku. Kalau kamu ingin melawan orang di belakangku, kalahkan aku terlebih dahulu.""Hehe, kalau begitu aku nggak akan sungkan."Byron mengangkat tongkat sihir di tangannya, lalu menunjuk ke arah Surya. Dalam sekejap, kilatan ungu melesat keluar dari tongkat, menuju ke arah Surya. Pada saat itu, Surya juga tidak menghindar, langsung mengayunkan Pedang Petir-nya, menebas ke arah Byron.Kekuatan penghancur yang membungkus serangan energi pedang menuju Byron. Byron menarik kembali tongkat sihirnya, mengucapkan mantra, lalu memunculkan perisai ungu di depannya. Serangan energi pedang menghantam perisai, langsung membuatnya hancur. Namun, sisa serangannya tetap be
Huggins memelototi pria tua itu sembari berujar, "Aku bilang, Byron nggak akan mengkhianatiku. Karena ... sama seperti Okam, dia adalah muridku.""Apa? Kamu!" Pria tua itu terkejut. Sebaliknya, Huggins menunjukkan ekspresi ganas saat berkata, "Kalian sudah membunuh Okam, kalian harus membayar harga atas tindakan kalian hari ini!""Tapi kami datang ke sini sesuai dengan kesepakatan antara Senior Zony dan Yang Mulia Ram. Menurut kesepakatan, kalian nggak bisa menyakiti kami.""Hahaha, aku nggak menyakiti kalian. Sesuai kesepakatan, kalian harus melewati sembilan rintangan untuk bisa mengambil kaldron delapan naga. Sekarang, ini adalah rintangan pertama yang harus kalian hadapi. Hanya saja, kalian nggak akan pernah bisa melewatinya, kalian akan tinggal di sini!""Hahaha!"Setelah mengatakan ini, Huggins tertawa keras. Pria tua itu berkata, "Sepertinya aku sudah meremehkan sifat Klan Manusia Duyung."Surya berbalik untuk menatap pria tua itu sembari bertanya, "Senior, apa yang harus kita l
Pada saat itu, Surya berbalik ke arah pria tua itu dan Huggins, lalu berkata, "Kalian segera menyingkirlah. Biar aku saja yang menghadapinya!"Pria tua itu dan Huggins menyingkir ke samping. Pria tua itu bertanya, "Bisakah kamu mengurusnya sendiri?""Jangan khawatir, serahkan saja padaku."Byron berujar dengan marah, "Karena kamu membiarkan mereka melarikan diri, aku akan membunuhmu terlebih dulu!"Byron mengayunkan tongkat sihirnya, membuat sebuah kilatan listrik ungu turun lagi. Surya langsung menahan dengan kedua tangannya. Sarung Tangan Cahaya tiba-tiba menjadi sangat terang. Namun, seiring dengan makin banyak kekuatan cahaya yang diserap dan diubah, tubuh Surya juga segera mencapai batasannya.Surya bisa dengan jelas merasakan bahwa energi dalam tubuhnya sudah meluas hingga hampir membuatnya meledak. Detik berikutnya, dua inkarnasi terbang keluar dari tubuh Surya, mengendalikan dua bentuk naga besar, menuju ke arah lingkaran sihir Byron.Byron mengangkat tongkat sihir di tangannya
Surya menatap Huggins dengan tatapan dingin. Bagaimanapun juga, apa yang dia lakukan barusan sudah membuat Surya sangat marah. Orang ini sama sekali tidak menghormati Klan Manusia. Apa yang disebut dengan sembilan rintangan hanyalah alat bagi Huggins untuk menyingkirkan mereka berdua.Pria tua itu tersenyum simpul, lalu berkata dengan hormat, "Oke, oke, semuanya akan mengikuti aturan Pak Huggins."Huggins awalnya hanya bertanya-tanya saja. Namun, mendengar balasan lelaku tua itu, dia merasa lebih yakin. Dia melambaikan tangan dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Ayo, ikuti aku."Dalam perjalanan meninggalkan arena pertarungan, Surya bertanya dengan suara pelan, "Senior, kenapa kamu masih begitu sopan pada Huggins? Dia sudah beberapa kali mencoba menggunakan alasan rintangan untuk membunuh kita."Meskipun Surya juga memiliki beberapa keterampilan komunikasi, tapi saat menghadapi penghinaan ekstrem seperti Huggins, tingkat kepercayaan Surya terhadap Huggins sudah berkurang hingga menja