Setelah selesai berbicara, Nenek Judith kembali ke kamarnya, meninggalkan Surya yang masih tertegun di tempat. Judith yang sudah selesai mencuci piring keluar, melihat Surya berdiri terpaku, lalu tersenyum sambil berkata, "Apa kamu mau jalan-jalan di luar?""Ah? Oke, aku baru saja berpikir untuk jalan-jalan."Judith berpamitan dengan neneknya, lalu membawa Surya turun ke bawah untuk berjalan-jalan di luar kompleks. Di jalan, Surya berkata, "Oh ya, Judith, bagaimana dengan mutiara besar itu?"Judith menjawab, "Aku sudah menjualnya, lalu menyumbangkan uangnya ke badan amal.""Kenapa kamu nggak menyimpan sebagian uangnya untuk dirimu sendiri? Nggak perlu terlalu banyak, setidaknya cukup untuk membuat hidupmu dan nenekmu lebih baik. Ini baru benar."Mendengar hal ini, Judith mengangkat bahunya tak berdaya, lalu berujar, "Pak Surya, kamu adalah orang yang baik, tapi Nenek bilang kalau ini adalah takdir kami. Kami nggak bisa menjalani kehidupan penuh kemewahan, karena semuanya sudah ditakdir
"Awas!"Surya meraih lengan Judith, menariknya mendekat. Meskipun gerakan Surya cukup cepat, pisau pencuri itu tetap merobek gaun ungu Judith.Dengan suara robekan yang keras, gaun itu kini memiliki sobekan yang panjang. Pencuri itu segera ditangkap oleh dua orang yang mengejarnya, lalu dibawa ke kantor polisi. Surya dan Judith merasa tak berdaya. Surya hanya bisa membawa Judith ke sebuah toko untuk mengganti kembali pakaiannya.Saat berjalan di jalanan, Judith menghela napas panjang, lalu berkata, "Kamu lihat, 'kan? Aku sudah bilang, semuanya ini sudah takdir. Aku dan Nenek nggak bisa menjalani kehidupan yang terlalu baik."Dulu, Surya juga pernah bertemu dengan beberapa orang yang memiliki kemampuan khusus. Walaupun mereka bukan kultivator, kemampuan khusus mereka juga membuat banyak orang terkesan. Banyak yang ingin meneliti kemampuan tersebut. Dalam suatu kesempatan, Surya mendengar beberapa orang dengan kemampuan khusus berkata bahwa mereka tidak bisa menggunakan uang yang diperol
Surya sudah melatih Teknik Berjalan Naga hingga mencapai tingkatan kelima. Namun, saat menggunakan Raungan Naga Tampak, dia hanya dapat mempertahankan kehadiran naga emas selama lima detik. Jika dia meningkatkan Teknik Berjalan Naga hingga tingkat keenam, yaitu Bayangan Naga Tampak, kehadiran naga emas bisa dipertahankan hingga enam detik.Setelah pertimbangan selama semalam, Surya memutuskan untuk langsung memulai meditasinya. Dalam durasi satu bulan, dia akan meningkatkan Teknik Berjalan Naga hingga ke tingkat enam, yaitu Bayangan Naga Tampak.Jika ini sebelumnya, Surya akan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meningkatkan Teknik Berjalan Naga dari tingkat kelima ke tingkat keenam. Namun, setelah mendapatkan kekuatan seratus lima puluh tahun kultivasi dari Esensi Dewa Naga, kemampuannya sudah meningkat beberapa tingkatan.Meskipun memang agak sulit bagi Surya untuk meningkatkan Teknik Berjalan Naga dari tingkat kelima hingga tingkat keenam, yaitu Bayangan Naga Tampak, hanya dalam
Sesaat kemudian, seorang pria yang memakai jas hitam muncul dari belakang Surya. Dia bertanya, "Apa kamu Surya?"Surya menjawab, "Kultivator Organisasi Cahaya Dewa? Aku harap kamu nggak datang ke sini untuk membuat masalah denganku.""Pak Surya, aku harap kamu nggak salah paham. Kami hanya ingin bekerja sama denganmu.""Bekerja sama?""Benar. Apa kamu masih ingat Lembah Wilson? Kamu dan Tracy melakukan perjanjian kerja sama di sana.""Tracy adalah orang kami."Senyuman muncul di sudut bibir Surya saat dia berkata, "Jadi, kalian datang ke sini untuk Baju Besi Cahaya?""Benar. Aku pikir, mungkin kami bisa mengundang Pak Surya untuk bekerja sama dengan kami melalui kesepakatan kerja.""Aku bisa bekerja sama dengan kalian, tapi kalian harus memberitahuku dulu, apa yang kalian temukan kali ini?""Helm Cahaya. Ini sangat penting bagi kami. Sebenarnya, Pak Surya seharusnya juga sudah tahu kalau Prajurit Cahaya adalah Sang Suci dari Organisasi Cahaya Dewa kami. Jadi, baju besi Prajurit Cahaya
Bagaimanapun juga, setidaknya untuk saat ini Lembah Cahaya belum berselisih dengan Surya. Surya merasa bahwa dia bisa memanfaatkan identitas khusus ini dengan baik untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang Organisasi Cahaya Dewa dan Lembah Cahaya.Saat berbincang santai, Surya mengetahui bahwa pria berjas itu bernama Seran. Dia adalah utusan berjubah ungu dari Organisasi Cahaya Dewa. Kemudian, Seran mengemudi, membawa Surya ke sebuah vila di pinggiran Kota Wendis.Keduanya masuk ke vila bersama-sama. Kemudian, Seran membawa Surya masuk ke ruang bawah tanah vila. Di ruang bawah tanah itu, Surya bertemu dengan dua ketua agung berjubah hitam dari Organisasi Cahaya Dewa.Seran memperkenalkan mereka, "Pak Surya, keduanya adalah ketua agung berjubah hitam, Soren dan Alice."Surya tersenyum sambil mengulurkan tangan, lalu berkata, "Aku sangat senang bisa bekerja sama dengan kalian berdua."Soren dan Alice saling melempar pandang sejenak. Kemudian, keduanya tersenyum simpul sambil menja
Kemudian, Seran mengatur kamar untuk ketiga orang tersebut, lalu pergi dengan mengendarai mobil.Mobilnya segera tiba di sebuah dermaga, di mana seorang pria berjas hitam berdiri. Jika Surya ada di sini, dia akan langsung mengenali pria itu sebagai Utusan Kegelapan. Seran turun dari mobil, berlari menuju dermaga.Seran berlutut dengan satu kaki, berkata dengan penuh hormat, "Seran memberi hormat pada Pak Utusan.""Seran, bagaimana dengan urusannya?""Pak Utusan, kamu jangan khawatir. Aku sudah mengatur tempat tinggal untuk Surya dan dua orang lainnya. Dalam tiga hari ini, mereka akan menuju Pulau Kuke untuk mencari Helm Cahaya."Utusan Kegelapan tersenyum simpul saat dia berkata, "Ini jadi makin menarik. Pak Penguasa sudah melakukan banyak usaha untuk Surya. Semoga dia nggak mengecewakan Pak Penguasa."Malam itu, Surya duduk bersila di tempat tidurnya, memikirkan mantra dari Pedang Naga Iblis sambil terus mengulanginya dalam hati. Tiba-tiba, dia membuka matanya. Sebuah pedang panjang y
Surya tersenyum simpul. Dia hendak berbicara ketika suara tepuk tangan terdengar dari belakang."Pak Surya, Soren, selamat. Kalian berdua sudah berhasil."Surya dan Soren menoleh ke belakang secara serentak, melihat Alice yang sedang berdiri di sana memandang mereka dengan ekspresi tak berdaya."Kalian berdua punya kemampuan yang luar biasa, sedangkan aku nggak punya apa-apa. Aku bahkan nggak tahu apa tujuan Organisasi Cahaya Dewa mengirimku ke Pulau Kuke. Aku khawatir, kali ini aku hanya akan menjadi beban bagi kalian."Surya membalas, "Tenang saja, Nona Alice. Nanti kamu hanya perlu mengikutiku dari belakang. Aku akan melindungimu.""Huh!"Soren mendengus dingin, lalu berkata, "Alice, kamu sebaiknya bersembunyi di belakang pria Aerovia ini. Pada saatnya nanti, aku akan mengendalikan raksasa cahaya di depan untuk membuka jalan. Kali ini, aku harus mendapatkan Helm Cahaya dengan tanganku sendiri. Dengan begitu, Pemimpin Suci pasti akan lebih menghargaiku.""Apa kamu benar-benar mengang
Soren berkata, "Sialan, apa lingkaran sihir aneh itu menghilang dengan sendirinya?"Ketiga orang itu menaiki kapal kecil, menuju pulau kedelapan. Pulau-pulau kecil di Kuke tersebar seperti rantai. Pulau kedelapan ini adalah pulau utamanya, Pulau Kuke.Di atas kapal, Soren dengan marah berkata, "Lingkaran sihir sialan itu sebaiknya nggak menghilang karena kehabisan energi. Kalau nggak, ini benar-benar akan menjadi lelucon. Dua ketua agung berjubah hitam, datang ke Pulau Kuke yang terpencil ini untuk mencari lingkaran sihir khusus, Helm Cahaya.""Sebaiknya berita ini adalah informasi yang akurat. Kalau nggak, aku pasti akan membuat orang yang menyebarkan tentang berita ini menjadi abu!"Surya memandang Soren yang marah dengan tenang. Dia merasa bahwa Soren mungkin terlalu peduli dengan reputasinya. Meskipun sekarang dia sudah menjadi ketua agung berjubah hitam dari Organisasi Cahaya Dewa, tampaknya dia dibatasi oleh identitas ini, menjadi boneka yang dimanfaatkan oleh Organisasi Cahaya D