Begitu melihat yang menghubungi adalah ayahnya, Rizam buru-buru mengangkatnya."Ayah."Dari dalam ponsel, terdengar suara tegas Jorzy, "Rizam, cepat pulang. Keluarga besar kita akan mengadakan rapat penting.""Ayah ... sekarang masih ada hal penting yang harus kubereskan." Sejujurnya, Rizam tidak begitu tertarik dengan rapat keluarga.Begitu Jorzy mendengarnya, dia langsung membalas dengan nada keras, "Rapat kali ini sangat penting, tentang pembagian ulang kekuatan Kota Juwana."Rizam pun terpana. Sudah selama ratusan tahun Kota Juwana dikendalikan oleh tiga keluarga besar. Kenapa kali ini jadi begini?"Ayah, apa yang terjadi?" tanya Rizam dengan nada bingung.Jorzy menghela napas, lalu menjawab, "Semalam ada orang yang memiliki kekuatan nggak terbatas mengalahkan Aksan. Jadi, Keluarga Hatani dan kita mengumumkan akan mengikuti orang ini. Malam ini harus mengumumkan pada seluruh keluarga kita untuk menghindari masalah dengan orang ini.""Apa?"Saking terkejutnya, ponsel di tangan Rizam
Setelah menutup telepon, Rizam menarik napas dalam-dalam dan berjalan ke depan Surya. Dia membungkuk sembilan puluh derajat, lalu berkata, "Pak Surya, maaf karena bersikap lancang dan nggak tahu diri sampai menyinggung Pak Surya. Pak Surya bisa menghukumku."Tindakan Rizam ini membuat semua orang terkejut.Krisna, Zoldik dan para bawahannya pun ternganga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Rania juga terlihat terkejut dan tidak tahu akan apa yang sedang terjadi. Kenapa sikap Rizam berubah sangat drastis hanya dalam waktu sesingkat ini?Hanya Surya yang paham dengan situasi ini, karena kelima inderanya jauh lebih peka dibandingkan orang pada umumnya.Dia mendengar pembicaraan Rizam dan ayahnya di telepon tanpa melewatkan satu kata pun.Melihat ini, Surya mengerutkan alisnya, lalu berkata, "Karena kamu sudah tahu kesalahan sendiri, bahkan mau memperbaikinya, aku pun nggak akan menyulitkanmu. Nggak perlu begitu panik.""Terima kasih, Pak Surya. Tolong tunggu sebentar, ayahku seben
Begitu Jorzy melihat Surya, dia langsung membungkuk hormat dan berkata, "Jorzy memberi hormat pada Pak Surya."Surya melambaikan tangannya dan berkata, "Jangan begitu sungkan.""Apa Rizam sudah menyinggung Pak Surya? Aku pasti akan menghukumnya dengan berat," ucap Jorzy.Surya mengerutkan kening, lalu menjawab, "Cuma salah paham, jadi nggak perlu dibesar-besarkan.""Rizam, cepat kemari dan minta maaf." Jorzy berkata dengan tegas.Rizam mendekat dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Surya berdiri, lalu berkata, "Aku sudah bilang, ini cuma salah paham. Aku terima maaf kalian, jadi hentikan masalah ini sampai sini saja."Surya tidak ingin membuang-buang tenaganya untuk mengurus masalah ini.Melihat Surya tidak mempermasalahkan hal ini lagi, Jorzy menjadi lega. Lalu, dia berkata kepada Rizam, "Bawakan kartunya kemari."Rizam seketika mengerti. Dia mengeluarkan kartu berwarna emas dan menyerahkannya kepada ayahnya.Jorzy menyerahkan kartu itu kepada Surya dan berkata, "Pak Surya, Keluarg
Keduanya pun mengobrol, membicarakan masa-masa indah mereka di bangku sekolah.Namun, saat ini Rania merasa sangat sedih.Kali ini suatu kebetulan dia bisa bertemu dengan Surya, karena keduanya dulu adalah teman sebangku, dan dia juga tahu bahwa Surya sejak kecil sudah kehilangan orang tuanya. Pria itu tinggal bersama kakeknya, menjalani kehidupan yang tidak mudah.Jadi saat di bangku sekolah, dia sangat peduli pada Surya, bisa dibilang keduanya memiliki perasaan satu sama lain.Sayangnya saat itu mereka belum dewasa, mereka tidak memahami perasaan satu sama lain, hingga suatu ketika akhirnya mereka putus. Sepuluh tahun telah berlalu, begitu mereka bertemu, Surya sudah berubah menjadi orang yang berbeda, dia saat ini sudah memiliki kekuatan supernatural.Rania tidak bodoh.Dari perkataan Zoldik di ruang VIP, dia sudah bisa menebak bahwa Bos Rizam bukan orang dengan status biasa.Begitu Surya muncul, Bos Rizam langsung bersikap hormat padanya, maka Surya pasti juga bukan orang dengan s
Tendangan itu terlihat kuat dan juga cepat, bahkan Rania di dalam mobil menutup mulutnya dengan terkejut.Sedangkan Surya malah mendengus, melawan serangan itu dengan tinjunya.Di tinjunya muncul sebuah cahaya, cahaya itu sangat silau.Seketika tinju dan tendangan itu saling bertemu sehingga menimbulkan suara kencang.Tinju Surya tepat mengenai telapak kaki pihak lawan, seketika ada sebuah kekuatan yang membuat kaki orang itu pecah hingga berkeping-keping.Orang itu berteriak kesakitan. Tubuhnya terdorong mundur, dia dengan susah payah berdiri menggunakan satu kaki, lalu menatap Surya dengan tatapan terkejut.Surya segera menoleh pada Rio dan bertanya, "Orang lemah seperti ini ingin membunuhmu?"Rio berkata dengan malu, "Pak, aku yang terlalu lemah jadi nggak bisa melawannya."Namun, saat ini Rio akhirnya sedikit mengetahui tingkat kekuatan Surya.Kekuatan Rio sendiri sudah mencapai tingkat untuk melepaskan energi sejatinya, tapi tetap saja ada perbedaan dalam satu tingkat yang sama.H
Saat ini, Surya kembali melayangkan tendangannya ke perut Parto.Ketika terdengar dentuman keras, tubuh Parto terpental dengan mulutnya yang memuntahkan darah. Kemudian, Parto terjatuh dan pingsan.Saat tubuh Parto tersungkur di tanah, lencana seukuran telapak tangan pun terjatuh dari tubuhnya dan bergulung ke kaki Surya.Surya mengulurkan tangannya, lalu mengambil lencana itu.Lencana itu adalah lencana berwarna hitam yang sangat sederhana. Sekeliling lencana itu dipenuhi dengan ukiran awan dan pedang panjang berwarna merah darah di tengahnya.Ada kekuatan aneh dari lencana itu yang mencoba untuk memasuki tubuh Surya.Namun, begitu Surya mengerahkan tenaganya, sebuah kekuatan pun langsung mengisolasi lencana itu dan menyegel semua kekuatan aneh tersebut.Setelah berpikir sejenak, Surya pun menyimpan lencana itu.Terlihat jelas bahwa lencana itu sangat mencurigakan. Surya berencana membawa pulang lencana itu dan mempelajarinya dengan perlahan.Semua kejadian ini terjadi dalam sekejap m
Setelah berjalan mendekat, Surya berkata sambil mengerutkan keningnya, "Maya, apa yang kamu lakukan?"Ternyata orang yang berlutut di depan pintu adalah mantan istrinya, Maya.Mendengar ucapan Surya, Maya pun mendongakkan kepalanya dengan perlahan. Begitu melihat Surya, Maya langsung menangis dengan suara kencang, "Surya, aku yang salah. Aku bersedia menerima hukuman apa pun. Tolong maafkan Keluarga Lintang.""Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa pun pada Keluarga Lintang," kata Surya.Maya menjawab sambil terisak, "Kamu tidak melakukan apa pun pada Keluarga Lintang, tapi tekanan dari Konsorsium Pelita sudah membawa Keluarga Lintang ke ambang kebangkrutan. Aku akan pergi meninggalkan Keluarga Lintang dan menerima semua hukumanmu, tapi Lintang Harapan adalah hasil jerih payah tiga generasi Keluarga Lintang. Bolehkah kamu melepaskan Perusahaan Lintang Harapan?"Surya memapah Maya sambil mengerutkan keningnya, lalu berkata, "Masuklah, kita bicarakan di dalam."Saat berbicara, Surya memen
Namun, trik ini benar-benar rendahan. Surya hanya memanfaatkan kepercayaan Sendi untuk menyelesaikan masalah ini dengan mudah.Setelah beberapa saat, Surya berkata dengan suara rendah, "Masalah ini diselesaikan seperti ini saja. Linda, jangan memperpanjang masalah lagi."Surya juga mengerti bahwa tekanan Linda telah membuat Maya terpojok, sehingga dia memilih untuk memohon kepada Surya.Meskipun Surya sangat kecewa dengan Keluarga Lintang, dia masih berterima kasih kepada Mona.Bagaimanapun, tiga tahun ini hanya Mona yang benar-benar peduli padanya. Oleh karena itu, Surya tidak bisa membiarkan Keluarga Lintang hancur.Mendengar hal ini, Linda pun menganggukkan kepalanya dalam diam. Akan tetapi, wajahnya diam-diam tersenyum sinis.Setelah mendengar ucapan Surya, Maya segera berdiri lalu membungkukkan badannya ke arah Surya dan Linda sambil berterima kasih.Maya sudah merasa puas dengan hasil seperti ini.Saat ini, Linda berkata dengan sinis, "Pergilah."Setelah diusir oleh Linda, Maya p