Share

Bola Mata Berwarna Cokelat

“Eh, Nggi.” Ucap Bentara, dia menoleh ke arah gadis yang memanggilnya itu, “Mau balik.” Lanjutnya menjawab pertanyaan Anggi, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke Lara, namun Lara tak lagi terlihat.

“Tunggu dulu.” Tahan Anggi.

“Kenapa?” Tanya Bentara.

“Aku khawatir kalau kamu harus pulang sendirian, Ben.” Jawab Anggi. “Kamu pulang sama Sen atau Ferdy, ya. biar aku telepon mereka.” Lanjutnya.

“Ih, jangan. Ngapain.” Ucap Bentara.

“Ya, aku takut, Ben. Aku takut kalau-kalau di jalan nanti kamu ketemu orang itu lagi.” Jelas Anggi.

“Nggak apa-apa, Nggi.” Ujar Bentara, “Nggak usah terlalu khawatirin aku, aku cowok. Aku bisa jaga diri aku sendiri.” Lanjutnya.

“Kamu babak belur gitu, itu yang namanya bisa jaga diri?” timpal Anggi.

“Nggi, please stop.” Gumam Bentara, “Aku capek, mau balik sekarang juga. Nggak usah nyiptain ketakutan berlebihan di kepala kamu sendiri.” Lanjutnya.

Setelah itu Bentara melangkah pergi. Anggi hanya memandangnya tanpa mampu berkata-kata lagi. Lagi pula, apa lagi y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status