Share

Tuan Mahawira yang Baru

Aku termenung di bawah pohon cemara, tepat di halaman istana yang sangat luas sambil menunggu kedatangan Tuan Mahawira yang sedang berlatih dengan Ki Cakra. Sebenarnya aku diizinkan untuk ikut bersama mereka, tetapi entah begitu malas rasanya. Ada hal-hal yang mengganggu pikiran ini.

Baltra. Orang itu benar-benar merenggut segalanya. Sekian kali kukatakan bahwa aku sangat membenci pria itu.

Aku merengkuh diri dengan pandangan hampa. Sangat tidak yakin diriku jika Tuan Mahawira bisa mengalahkan pria licik bernama Baltra. Namun, tidak ada salahnya berjuang. Berkali-kali Tuan Mahawira mengatakan bahwa kami harus memperjuangkan apa-apa yang pantas untuk diperjuangkan.

Hah ....

Aku menghela napas panjang. Rumit sekali hidupku. Jika boleh mengulang waktu, aku akan memilih untuk menjadi pelayan Tuan Mahawira saja selamanya. Aku tidak ingin melihat pria itu bersusah payah menyelamatkan diriku, peduli, lalu terluka.

Tiba-tiba saja segump
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status