"Eh Ada apa ini kenapa acaranya seperti ini?" tanya para tamu undangan.Dan acara pun dimulai, orang yang berada di depan sebagai pembawa acara Dia sedang melakukan pembukaan acara lelang.Dan di atas panggung terdapat sebuah kotak besar yang masih tertutup dengan sebuah kain yang berwarna hitam.Sehingga para tamu undangan pun dipersilahkan untuk duduk secara tenang,Vania yang melihat acara akan segera dimulai dia mencari tempat yang cocok untuk dirinya."Sayang." seru Hans yang menyapa dirinya.Hans pun menggandeng tangan Vania, dia mengajaknya untuk duduk di mejanya. "Ayo ikut aku." lanjutnya.Vania pun mengikuti apa yang dikatakan oleh Hans, saat dia berjalan dengan tangannya di gandeng oleh Hans, membuat banyak mata yang menatap dirinya....Entah itu menatapnya atau menatap Hans...Mereka menatap dengan penuh penasaran , tak bisa di pungkiri Meskipun mereka adalah kalangan atas tapi mereka memiliki jiwa keinginan tahu yang tinggi."Siapa ya dua orang tersebut? Wajah mereka berd
Sheila yang melihat itu dia memutar kedua bola matanya dan mendengus kesal. "Hehh ngapain sih perempuan itu yang harus ada di sana, seandainya aja bukan dia, aku nggak akan se bete ini." gumamnya di dalam hati.Sheila meletakan gelasnya di atas meja pikirannya sangat gundah gulana melihat saudara tirinya yang posisinya jauh lebih beruntung dari dirinya.Dan dia melihat Hans yang sedang duduk di samping Vania,Laki-laki yang berperawakan tinggi dengan badan yang atletis.Raut wajahnya yang tampan membuat Sheila tertegun akan pesonanya,Pesona laki-laki yang matang dengan kekayaan yang tak habis-habis. "ternyata aslinya jauh lebih tampan." gumamnya di dalam hati sambil senyum-senyum sendiri di bibirnya.Dan Sheila pun mengalihkan pandangannya, dia melihat Hans yang tengah berdiri, ternyata dalam acara Lalang Hans tak dapat perhiasan yang diincarnya,Ternyata perhiasan itu jatuh ke seorang kolektor yang kaya raya.Sheila yang melihat Hans yang tengah berdiri seperti menelan kekecewaan
Mereka lagi menikmati masa-masa berduanya bersama.Mereka yang berada di atas tempat tidur saling merayu satu sama lain."Ihh sayang, kamu jangan gitu jelek tahu." ucap Tiara kepada Andre.Andre yang di bilang jelek dia tambah berbuat seenaknya sendiri,Dia semakin menjadi-jadi, dia menunjukkan mimik mukanya yang bertambah jelek.Tiara yang melihat itu dia pun menutup wajah Andre dengan bantal, dia tak sanggup melihat wajah milik Andri yang begitu sangat menyebalkan pada dirinya."Ih sayang jangan gitu dong." lanjutnya dengan manja.Andre yang melihat Tiara yang sedang marah akhirnya Andre menghentikan kegiatan yang mengejek Tiara.Dia pun beranjak dari tidurnya, dan kini dia duduk.Mereka berdua yang tengah berada di atas tempat tidur saling menatap satu sama lain, mereka saling memandang.Mata mereka saling tertuju satu sama lain,Di kamar yang bernuansa berwarna pink,Di atas tempat tidur yang nyaman mereka pun saling menautkan bibir mereka,Tak bisa dipungkiri setiap kali mereka
Sisilia pun mengirim sebuah pesan singkat."Eh dimana kamu sekarang aku sudah siap. Jika kamu sudah sampai depan rumah kamu telepon aku." Tulis pesan singkatnya.Sambil menunggu sahabatnya untuk datang ke rumahnya, Sisilia pun melangkahkan kakinya sambil memegang sebuah ponsel di tangan kanannya.Dan dia pun berdiri di depan cermin lalu dia memotret dirinya yang memakai sebuah baju yang terbuka,Dia berpose sambil menjulurkan lidahnya, dia terlihat sangat sensual.Setelah selesai memotret dirinya Dia pun melihat hasil potretannya."Wah bagus nih, share ahh ke sosmed buat penggemar." gumamnya di dalam hati.Dan dia pun membagikan fotonya tersebut,Di laman media sosialnya Dia mempunyai banyak pengikut, kebanyakan pengikutnya adalah kalangan kaum laki-laki.Di mana Kalau kaum tersebut sangat menyukai wanita yang memiliki penampilan dan paras yang menawan.Setelah 15 menit kemudian terdengar suara deru mobil yang masuk halaman rumahnya, Sisilia yang mendengar itu dia pun melangkahkan ka
Cantika dan juga Sisilia yang tengah duduk melihat itu mereka berdua saling menatap satu sama lain.Cantika mengangkat kedua alisnya sebagai kode ke Sisilia.Lalu Sisilia melihat kedua bodyguardnya tengah ngobrol santai dengan wanita yang tengah duduk tersebut.Wanita yang memiliki rambut panjang, dengan body yang sangat menggoda.Tak lama kemudian datanglah salah satu wanita yang mengambil air minum,Dia datang membawa 6 buah gelas air minum.Dan di sugguhkannya dua gelas kopi ke bodyguard Sisilia, dan empat gelas teh ke Sisilia, cantika dan kedua wanita itu sendiri.Wanita yang membawa air minun keluar itu menatap Cantika dan dia memberi kode jika sudah melakukan hal yang mempercepat langkahnya.Setelah satu jam kemudian mereka mengobrol, Sisilia dan juga Cantikan yang tengah duduk melihat kedua bodyguard tersebut tengah kepanasan,Dan Sisilia yang melihat itu dia segera mengajak Cantika untuk berangkat karena jam sudah menujukan pukul 9 malam.Sebelum Cantika beranjak dari dudukny
"Ahh, kenapa badanku terasa begitu panas?" Vania bertanya-tanya sambil mengibaskan tangannya di depan wajah.Rasa panas kian menjalari seluruh tubuhnya, membuatnya gelisah tidak karuan. Ia lantas meraih minuman yang ada di depannya dan meneguknya sekaligus. Namun, bukannya merasa lega, Vania semakin merasa gerah. Kepalanya berdenyut-denyut, membuat ia mengernyitkan kening saat pandangannya mulai mengabur.Gadis itu mengangkat gelas yang berada di depannya dan menatapnya lekat. Ada sisa butiran bubuk di dasar gelas yang seketika membuatnya membelalak. "Minuman ini pasti sudah dimasukkan sesuatu!” desis Vania panik. Pandangannya langsung tertuju pada laki-laki yang berada di depannya. Pria itu menatap dirinya dengan sebuah senyum congkak tercetak di wajahnya yang keriput karena usia. “Apa yang kau masukkan ke dalam minumanku?!” geram Vania dengan mata memerah. Pria itu malah tertawa kencang. Ia memajukan wajahnya hingga hanya berjarak beberapa senti dari Vania. “Aku tidak memasukka
"Ma—”“Sudah berani melawan mama?!" sergah Lita, ibu tirinya, tanpa membiarkan Vania menyelesaikan kalimat terlebih dahulu. Mendengar itu, Vania mendengus sinis, tak menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya."Begitu caramu balas budi pada orang tua?!” tanya Lita dengan suara semakin meninggi. “Mama cuma meminta tolong agar kamu menemani klien mama makan malam, tapi kenapa kamu malah kabur tanpa pamit?!" cecar wanita paruh baya itu. Amarahnya sudah meledak-ledak.Vania hanya bisa menganga mendengar cecaran Lita. Sepasang matanya yang sembab menatap tajam ke arah wanita itu. “Menemani klien Mama makan?” ulang Vania dengan nada tak percaya. Ia menyergah napas kasar, berusaha menekan amarah yang ikut terpancing. “Bukannya Mama ingin menjualku pada pria hidung belang itu?” Lita membelalak kaget, tidak menduga Vania akan menentangnya seperti itu. “Apa katamu? Berani-beraninya—”“Mama yang memasukkan obat perangsang ke dalam minumanku kan?” sela Vania dengan suara bergetar. “Mama sengaja
Akhirnya pun Vania memutuskan pergi ke luar negeri, Di luar negeri dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk meraih cita-citanya yang tertunda,Hari-harinya di isi dengan kerja untuk mengembangkan bakatnya. Meskipun perjuangannya begitu amatlah berat dan sulit.Kali ini dewi fortuna sedang menghampiri dirinya, takdirnya sangat begitu mulus itu semua karena yang semangat yang luar biasa dan didukung dengan kemauan yang sangat tinggi membuat dirinya sangat begitu dipercaya oleh beberapa perusahaan yang menaungi dirinya,Kini wanita yang berusia 23 tahun bisa berdiri sendiri, menghidupi dirinya sendiri dengan kekutaan dan kemauan yang sangat tinggi."Sekarang aku bisa berdiri di kaki ku sendiri." ujar Vania si wanita yang pantang menyerah. "Aku sudah sangat tak sabar menjemput kesuksesan ku." lanjutnya sambil tersenyum sinis di bibirnya dengan tangan kanan membawa sebuah gelas.Tak di pungkiri Vania berjuang sangat keras itu semua di karenakan dendam yang sangat membara di hatinya,Denda