Share

20. KRITIS

‘Oh, shit!’ rintih Arya dalam hati.

Sesak. Arya merasa semakin kesulitan bernapas. Tangan besar milik Belphegor itu dengan kuat mencengkram tubuhnya yang kurus.

‘Kalau gini terus, bisa-bisa gue mati,’ batin Arya sambil meringis. Matanya menyipit, gigi bagian atas dan bawahnya beradu, ditekan dekan kuat, menahan rasa sakit yang dirasakannya.

“Ah, kamu ini si anak yang menyebalkan, ya?!” ucap sang iblis kemalasan. “Aku dari awal tidak pernah menyukaimu! Berani-beraninya kamu menghalang-halangi mangsaku!” sentak Belphegor. Matanya kini menyala menatap wajah Arya yang sedang menahan sakit.

Ada pertanyaan yang muncul di benak Arya. Dengan berusaha sekuat tenaga, dia mencoba membuka mulutnya. “Ma-maksudmu?” tanyanya lirih.

Namun, ternyata sang iblis bisa mendengar pertanyaan Arya. Kemudian dia mendengus kesal. “Kamu selalu menghalangi temanmu. Padahal dia bukanlah seorang pekerja keras. Di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status