Ketika melihat telapak tangan Tetua Api datang menyerang, boneka itu tidak bermaksud untuk mengelak.“Felix, apa perlu kita maju?” tanya Xylon.“Tidak usah, kita tidak akan sanggup untuk melawannya!” ucap Felix dengan mengangkat-angkat pundaknya.Tidak sanggup melawannya?Xylon melihat ke sisi boneka dengan bingung. Dirinya malah tidak sanggup melawan sebuah boneka?Telapak tangan Tetua Api sudah menghantam boneka. Tepat di saat Tetua Api merasa bangga, boneka pun berjalan keluar lautan api dengan perlahan. Tidak tampak sedikit pun luka di tubuhnya.Tetua Api terbengong. Serangannya malah tidak ada gunanya?“Kamu malah berani menyerangku dengan kekuatan selemah itu?” Begitu boneka menyelesaikan omongannya, dia langsung menjulurkan tinjuannya menumbuk dada Tetua Api.Bamm!Tetua Api memuncratkan darah langsung terbang terpelanting ke belakang. Dia hampir tidak menyadarkan dirinya.Ada beberapa orang di tempat yang tidak mengetahui tingkat kultivasi yang dikuasai oleh Tetua Api. Hanya sa
Dalam sesaat, semua anggota tim Negara Xia melebarkan kedua mata mereka. Hanya saja, selain seratus anak tangga itu, hanya terlihat orang-orang yang terjatuh lantaran kehabisan tenaga.“Gelombang apa? Aku tidak menemukannya sama sekali. Hei, anggota Dunia Kuno, bagaimana dengan kalian?” tanya Xylon.Sayangnya, gelombang ini hanya bisa dilihat oleh orang yang berlatih energi sejati. Jadi, Xylon tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.Felix merenung sejenak, lalu mengeluarkan dua koin dari cincin penyimpanannya. Kemudian, dia melemparkannya ke anak tangga ke-10.Prang! Prang!Berat kedua koin itu sama. Hanya saja, ketika koin itu jatuh ke anak tangga, bunyinya terdengar berbeda. Salah satu di antaranya lebih berat daripada yang satunya lagi.Xylon mengeluarkan ekspresi gembira. Dia memang tidak mengerti apa maksud dari perbuatan Felix, tapi berhubung Felix mulai menguji tekanan dari anak tangga, itu berarti dia telah menemukan solusinya!“Apa kamu menyadari sesuatu? Apa yang harus
Zasky melihat Felix membawa anggotanya menaiki anak tangga ke-50 dengan santai. Seketika ekspresi khawatir langsung menghilang dari wajahnya. Dia langsung menunjukkan senyumannya.Semua juga tidaklah heran. Bagaimanapun, Felix adalah anak didik dari Carlos!“Ekhem ekhem …. Apa kamu adalah salah satu dari empat Dewa Perang di Negara Xia? Ada yang ingin aku rundingkan denganmu, apa kamu tertarik untuk berbisnis denganku?” tanya Yarmin sambil berjalan ke sisi Zasky.Zasky melirik Yarmin sekilas. Apa sekarang waktunya untuk berbisnis?“Aku merasa sekarang bukanlah saatnya untuk berbisnis?” tanya Zasky kembali.“Tentu saja!” Sambil berbicara, tatapan Yarmin tertuju pada orang-orang yang sedang menaiki tangga.Akhirnya Zasky mengerti maksudnya. Dia pun bertanya, “Kamu ingin mengetahui cara naik ke atas? Maaf, tidak mungkin!”“Aku tahu, tapi hanya kalian yang mengetahui caranya. Aku akan memberikan 2.000 botol obat penyembuh luka. Izinkan kami naik bersama kalian, oke?” tanya Yarmin dengan na
Saat Felix hendak berbicara, dia menyadari pemandangan di sekitar telah berubah. Mereka malah berada di sebuah ruang bebatuan yang tertutup.Ruang bebatuan ini sangatlah kosong. Felix bahkan tidak bisa menemukan sebutir pasir pun di dalamnya.Di dinding seberang sana terdapat gambar tiga mata. Ketiga mata ini dibingkai di dalam bingkai bentuk segitiga sama sisi dan digantung di bagian tengah dinding.Ketika Felix menatap mata yang berada di tengah, tiba-tiba terdengar suara yang familier dari belakangnya.“Felix, ternyata kamu di sini!”Kening Felix spontan berkerut. Dia menoleh dengan kebingungan, lalu tampak Mischa sedang berdiri di belakangnya.“Mischa? Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Felix dengan kaget.Mischa melihat sekeliling dengan datar. “Aku mencemaskanmu. Entah kenapa aku merasa kamu akan dalam bahaya kali ini. Itulah sebabnya aku datang ke sini. Di mana kita sekarang?”“Makam Kaisar Lathan. Di sini ….” Belum sempat Felix menyelesaikan omongannya, kepalanya terasa kliye
Saat energi sejati meledak dari tubuh Felix, bayangan wanita-wanita di sekeliling pun menghilang dalam seketika.Muncul sebuah formasi teleportasi di bawah kaki Felix. Belum sempat Felix merespons, dia pun telah diteleportasi ke dunia lain. Ada sebatang pohon, rerumputan, dan juga batu kerikil ….Tempat ini terlihat bagai surga saja. Namun, luasan area surga ini terbatas. Felix bahkan bisa melihat ujungnya.Tiba-tiba muncul dua kilat cahaya. Yasmine dan Febri muncul di hadapan Felix.Berhubung Felix sempat berhalusinasi sebelumnya, dia langsung melangkah mundur ketika melihat keberadaan dua wanita ini. Felix siap siaga untuk melakukan peperangan.“Apa kalian itu asli?” tanya Felix dengan hati-hati.Namun, ketika menghadapi pertanyaan Felix, kedua wanita memilih untuk mengabaikannya. Mereka malah mengamati pemandangan di sekitar.Setelah menyadari sikap mereka berdua, Felix pun menghela napas lega. Dari sikap acuh mereka, dapat dipastikan bahwa mereka adalah orang asli!Felix berjalan k
“Aku … apa otakmu sudah karatan? Tubuh istri-istriku bahkan lebih bagus berkali-kali lipat daripada kalian. Untuk apa aku mengintip tubuh kalian?” tanya Felix dengan tidak berdaya.“Kamu … maksudmu, postur tubuh kami tidak bagus?” tanya Febri dengan kesal.“Dasar gila!” balas Felix. Wanita-wanita ini memang cantik. Hanya saja, Felix sungguh tidak tertarik dengan mereka.“Setelah kami menghabisi monster ini, kami baru akan menghabisimu!” Setelah selesai berbicara, Febri langsung berlari ke sisi monster.Febri langsung menghunuskan pedang berharganya, melayang di udara untuk menusuk monster itu. Namun, saat pedang ditancapkan ke dalam kepala monster raksasa itu. Monster itu malah terlihat baik-baik saja. Si monster menggoyangkan kepalanya, alhasil Febri pun melayang terpental ke belakang.Saat ini, Yasmine juga telah mengumpulkan tenaganya. Dia mengayunkan pedang di tangannya, kemudian aura pedang langsung menebas monster itu.Swoosh!Tebasan ini telah menyebabkan luka yang cukup parah p
Yasmine dan Febri juga kebingungan. Mereka masih belum lolos? Jadi, apa maksud cari cahaya yang dipancarkan daun tadi? Di mana jasad cacing itu?“Aneh! Pakaian yang tadi kamu lepaskan juga menghilang. Hei, B*rengsek! Semua ini ulahmu?” tanya Yasmine dengan kesal.“Apa hubungannya denganku!” balas Felix dengan kesal. Jika bukan karena mereka bertiga sedang berada di pihak yang sama, sekarang Felix juga malah untuk menghiraukan kedua wanita ini.Tak lama kemudian, sebongkah batu menarik perhatian Felix.Batu itu adalah batu yang diteliti Felix sebelumnya. Hanya saja, berhubung terdengar suara jeritan kedua wanita tadi, Felix pun melempar batu tersebut.Batu itu berbentuk segitiga. Ini adalah batu yang satu-satunya berbentuk seperti ini di tempat ini. Felix yakin dirinya tidak salah ingat. Hanya saja, sepertinya tadi batu ini dilempar Felix di bawah pohon ….Kepikiran hal ini, Felix segera berlari ke pinggiran. Dia menyadari masih ada pembatas di sana, aliran listrik juga masih seperti ta
Dalam sekejap mata, mereka bertiga kembali diteleportasi. Saat mereka membuka mata mereka, tatapan mereka kembali tertuju ke sisi pohon, rerumputan, dan jalan kerikil ….Kali ini Yasmine dan Febri pun terbengong. Ulang lagi? Sementara, Felix telah kepikiran sebuah kemungkinan.“Sepertinya tempat ini adalah tempat yang bernama Dunia Ribuan Daun ….”“Apa itu Dunia Ribuan Daun?” tanya Yasmine dan Febri dengan serempak.“Emm, semua tidaklah penting. Seandainya semuanya sesuai dengan apa yang tercatat di dalam kitab Budhem, itu berarti setiap berhasil membunuh seekor cacing, kita pun akan dibawa ke dalam Dunia Ribuan Daun!”"Jadi, kita harus membunuh semua daun dan rumput untuk bisa lulus?" tanya Yasmine dengan tidak yakin."Bukan hanya itu saja, setiap bunga mewakili satu dunia, setiap pohon mewakili satu kehidupan, setiap rumput mewakili satu surga, setiap daun mewakili satu keyakinan, setiap butir pasir mewakili satu nirwana …. Jadi, semua bunga, rumput, pohon, bahkan batu dan debu di ta