Share

Bab 438

“Terima kasih.” Melinda tentu merasa puas dan gembira hingga mengucapkan terima kasih berkali-kali.

Dia tidak menyangka bahwa Raja Api yang begitu mulia bahkan akan memperlakukan dirinya dengan begitu ramah.

Raja Api melihat-lihat David. Setelah melihat David tidak menunjukkan ekspresi apapun, dia diam-diam bernafas lega dan memutar kepala untuk berbicara kepada Januardi. “Aku sudah harus pergi. Kalian tidak perlu mengantarku.”

Setelah itu, dia berbalik badan dan ingin pergi dengan secepat mungkin.

Meskipun Kepala Instruktur tidak mengatakan apapun, tapi dalam hatinya pasti merasa tidak senang. Jika terus berlama-lama di sana, bagaimana jika dia memukulnya lagi?

Januardi segera mengejarnya dan mengantarnya sampai ke depan pintu vila secara pribadi.

“Kak Api, terima kasih untuk urusan hari ini. Keluarga Windia berutang budi padamu.” kata Januardi dengan penuh rasa terima kasih.

Menurutnya, Raja Api menggertak mundur Keluarga Jiman hanya karena memandang dirinya sebagai seorang teman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status