Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di
Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan
Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa
"Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir
Air mata yang tidak bisa terbendung lagi, ketika ikrar pernikahan hampir selesai hari ini, terlihat Victoria terisak masih menggunakan gaun indahnya yang berwarna putih, akan tetapi tidak merubah gaya rambutnya yang sangat natural tergerai dengan curly seperti biasanya. Dan suara pendeta telah berkata: "Kalian resmi menjadi pasangan Suami-Istri.""Hari di mana seharusnya aku menikah dengan orang yang aku cintai, tetapi ini. Aku menikah dengan Kakak-Iparku yang mungkin sudah mengincarku saat dia telah masih menjadi suami Kak Marcella," batinnya.Nasi sudah menjadi bubur, dia harus menerima kenyataan yang ada, karena sudah menerima pernikahan ini, dan menukarnya dengan sebuah impian besar."Cepat masuk ke dalam mobil!" Suara itu terus terdengar keras memaksanya untuk masuk ke dalam mobil."Yah, aku akan masuk. Jangan kasar!"Victoria melebarkan mata tidak terima karena mendapatkan perlakuan kurang baik dari suami barunya. Dalam perjalanan menuju tempat tinggal mereka yang letaknya tid
"Siapa? Kenapa ada di pintu?" Victoria mendekati pintu untuk memastikan sendiri, apakah ada orang di luar sana, dengan cepat membuka pintu itu."Mau ke mana kamu? Masuk ke dalam kamar!"Seseorang yang telah masuk itu Gana, dia terlihat sangat marah saat Victoria terpergok ingin keluar."Aku tadi melihat orang di luar sana, apa tadi itu kamu?""Ngaco kamu! Aku baru saja mendekati pintu kamar ini! Sudahlah, jangan banyak alasan. Aku mau segera istirahat, kamu juga sebaiknya tidur untuk beristirahat, atau kamu mau malam pertama sama aku?"Victoria mengangkat satu alisnya tanda terkejut dengan perkataan Gana. Dia tidak mungkin mau malam pertama dengan orang seperti Gana."Sembarangan! Aku mau mandi saja! Jangan berani macam-macam sama aku! Sesuai perjanjian tidak ada yang boleh saling menyentuh!" Tegas Victoria mengingatkan isi perjanjian yang mereka sudah sepakati."Baiklah kalau itu mau kamu," balas Gana.Dia memalingkan wajahnya ke arah lain untuk bisa tidur malam ini, namun Victoria
"Kita sudah sampai, karena Marcho sudah ada di sekolahnya, aku akan mengajak kamu masuk untuk mendaftar ke kampus ini, aku berharap, kedepannya kamu tidak membuat masalah," singgung Gana."Iya, aku janji sama kamu."Begitu takjub saat Victoria membuka kaca mobil, ternyata universitas impiannya sudah ada di depan mata, itu artinya, impiannya terwujud. Dan satu hal lagi akan membawanya kepada impiannya yang kedua."Ayo turun!""Eh, iya."Victoria melihat begitu luasnya universitas yang dia pilih sendiri ini, dia sangat membayangkan hal-hal akan terjadi di kampusnya ini, bahkan suatu kebahagiaan yang selama tiga tahun dirinya selalu menempelkan poster idolanya itu.Gana dan Victoria telah selesai mendaftar, dan Victoria resmi diterima, itu akan membawanya menjadi seorang atlet profesional dan internasional."Aku kerja! Kamu kalau ada apa-apa, hubungi saja aku, dan jangan membuat masalah, itu akan mencoreng nama baik Deraldi yang terkenal di kota ini.""Siap bos!"Victoria hanya menuruti s
"Selamat siang Mr, Jens Mrs, Jens, perkenalkan ini Istri saya," kata Gana memperkenalkan istrinya kepada koleganya itu. Akan tetapi mereka melihat penampilan Victoria dari atas sampai bawah."Kamu membawa pembantu?" Lirikan Victoria terlihat marah sampai memukul mereka berdua dengan tangannya. Mereka marah dan memutuskan kerja sama dengan perusahan Gana."Astaga! Tidak mungkin!"Gana menghentikan bayanganya sendiri, memutuskan lebih fokus lagi mengendarai mobil sampai ke tempat tujuan.Begitu ingin rasanya mengganti pakaian Victoria dengan gaun yang sudah di beli dari butik ternama di sana."Kita mau sampai kapan di dalam mobil? Kenapa lama sekali, jujur aku lapar sekali, barangkali kamu lupa jalan, lebih baik kamu telpon dulu saja kolega kamu itu," protes Victoria tidak bisa menahannya lagi.Gana juga merasakan hal yang sama, namun karena rumah koleganya ada di bagian utara, maka dia harus menempuh perjalanan cukup lama, dan dia juga sudah meninggalkan Marcho di rumah."Eh, kenapa k