Share

Bab 17

"Bang!"

"Bang! Bangun!"

Sayup aku mendengar suara familier menyapa rungu, perlahan aku mengerjap, pertama kali yang tampak di mataku adalah wajah cemas Ratna.

"Sudah sadar!"

"Syukurlah, ayo bapak-bapak kita pulang!"

Suara ramai nan riuh rendah menyusul setelahnya, membuatku mengedarkan pandangan, aku tau itu adalah warga desa, kenapa mereka di sini?

"Terima kasih sudah menolong suami saya, Bapak-bapak sekalian," ucap Ratna, mereka mengangguk lantas beranjak keluar dari kamar kami, satu per satu punggung mereka menghilang dari pandangan.

Aku beringsut bangun, duduk bersandar di kepala ranjang sembari terus mengingat-ingat, apa yang sudah terjadi sebelum ini.

Blash!

Bayangan ular hitam melata lewat di pelupuk mata, seketika aku meringis, tangan tergerak meraba pelipis yang berdenyut nyeri. Di sampingku, Ratna menyodorkan gelas minuman.

"Minum dulu, Bang!" serunya, aku mengambil gelas berisi air putih itu, menenggaknya hingga tandas separuh gelas.

"Terima kasih, Dek," ucapku menyeka m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status