Share

Bab 6

Hari yang sudah ditentukan Pak Kusno telah tiba, malam Rabu selepas magrib kami berangkat ke rumah pria paruh baya itu berbekal tujuh ekor ayam pejantan berbulu putih.

Dua ekor hewan itu kusuruh pegang kakinya yang sudah diikat pada Ratna. Sedang sisanya kumasukkan dalam karung, tak lupa karung aku lubangi semuat kepala ayam, agar tidak terkesan menzalimi binatang.

Aku pacu motor maticku dengan kecepatan sedang, menembus gelita malam, suasana desa yang sepi di malam hari sedikit menegangkan, bulan penuh menggantung di langit bermega abu.

Gemeresik dedaunan bambu yang tumbuh rimbun diterpa desau angin, pun suara jangkrik yang bersahutan tak pelak mengusik rungu.

Tak ada satu orang pun yang tampak di luar, padahal ini masih terbilang awal, lampu-lampu teras berpendar suram hanya mampu menerangi satu lingkup saja.

Hingga saat melewati jalan sepi tanpa satu pun perumahan, tiba-tiba lampu motor berkelip, perlahan meredup lalu mati total, terpaksa kami berhenti demi keselamatan perjalanan.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status