Share

Unexpected Night | 43.

Perlahan kedua mata biru Arlene terbuka ketika merasakan pukulan di wajahnya. Pandangan pertama setelah mata sudah sepenuhnya terbuka adalah Cassie, bayi itu tertawa saat Liam menggendongnya, pria itu tersenyum tipis dengan wajah khas bangun tidur.

“Pagi…”

Arlene mengangguk pelan. “Pagi…” gumamnya seraya tersenyum.

“Apa kau bermimpi buruk?”

Arlene menggeleng. “Pukul berapa ini? Sejak kapan kalian terbangun?”

“5, 25 menit yang lalu.”

Hening cukup lama, Liam menoleh ke arah balkon kamar, pagi ini cukup dingin karena semalaman hujan rintik. Ia menurunkan pandangannya pada Arlene, gadis itu hanya diam melamun seakan mendapatkan tempat ternyaman untuk bangun dari tidurnya. Ini bagian dari Arlene yang sangat ia suka yaitu wajah bangun tidur, terlihat sangat alami tanpa riasan. Wajahnya putih, bibirnya merah muda alami dan terlihat agak tebal.

Pagi ini adalah bagian paling indah yang pernah ia dapatkan dari pagi sebelumnya. Kali ini a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status