Share

Bab 44

“Tante, buburku nggak habis, tapi aku sudah kenyang.”

Mendengar hal tersebut, Lintang segera menjaga jarak dengan Raga. Segera mengubah wajah marahnya dengan tersenyum manis. Tidak mungkin Lintang akan marah-marah di depan bocah, yang tidak ada urusannya dengan masalah mereka.

“Masih banyak, apa tinggal dikit?” Lintang menjatuhkan bokongnya di lantai teras. Bersila, kemudian bersandar pasrah pada dinding tembok di belakangnya. Ia hanya perlu bersabar, hingga dua minggu ke depan. Setelah kesaksiannya nanti, Lintang yakin hakim akan segera memberi putusan atas perceraiannya dengan Raga.

“Tinggal dikiiit,” ujar Rama lalu menghampiri Lintang dan duduk di pangkuan gadis itu.

Sedangkan Raga, akhirnya ikut duduk di lantai teras dan ia mengambil posisi tepat di samping Lintang. Gadis itu pasti tidak bisa bergeser ke mana pun, karena ada Rama di pangkuan.

“Mas.” Lintang tidak bisa mengeraskan suaranya untuk protes pada Raga, karena ada Rama. “Masih banyak tempat kosong, kenapa duduk di situ.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
suka sm lintang tegas
goodnovel comment avatar
Nury
semangatt pak ragaaa buat meluluhkan hati lintang
goodnovel comment avatar
Wajem Aja
bagus banget karakter lintang disini..suka tegas..ga menye2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status