Share

Part 16

Semenjak pertemuannya dengan Felix kurang lebih dua bulan lalu, Priska menjadi lebih banyak melamun dan menangis. Bahkan, Priska lebih sering mengurung dirinya di dalam kamar jika sedang tidak bekerja. Bukan karena bertemu Felix membuat Priska menjadi seperti ini, melainkan serentetan kata-kata tajam yang dilontarkan oleh mulut laki-laki tersebut. Tindakannya tersebut berimbas pada kesehatannya yang kian menurun, tapi tetap disembunyikan dari keluarganya. Ternyata perubahan Priska memancing rasa penasaran dua orang wanita yang juga ikut tinggal bersamanya, terutama sang adik.

“Lupakan saja Felix, yang penting kamu sudah menyampaikan niatmu untuk meminta maaf,” pinta Mariska yang baru saja memasuki kamar Priska. “Mending sekarang kamu cari laki-laki lain daripada terus meratapi masa lalu,” sarannya. “Pernah mencampakkan, pasti lama-lama akan dicampakkan juga,” batinnya menambahkan.

Priska tidak menolak atau mengiyakan saran Mariska. U

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status