Share

Bab 33. Berangsur Pulih

"Teh Tini sudah baikan?” sapa Tiara, dari ambang pintu kamar yang hanya ditutup gorden usang.

Tini yang masih terus mengurung diri di dalam kamarnya, tampak abai dengan kehadiran Tiara.

Sedang mak Iroh yang duduk di sampingnya, terlihat menghela napas berat seraya mengusap mata tuanya yang basah.”Masuklah, Ra.” titahnya pada Tiara.

Tiara mengangguk. Lalu bergerak mendekat pada Tini dan mak Iroh.

“Teh, Aku bawakan martabak kacang kesukaan teh Tini. Dicoba, yuk!” ujar Tiara, tertuju pada Tini. “Teh Tini harus makan. Jika tidak, nanti tambah lemas.”

Tini bergeming.

“Teh Tini harus sembuh. Kalau terus seperti ini, bagaimana caranya teh Tini bisa membalas perbuatan dua baji*An itu?” Tiara menggenggam erat tangan Tini.” Aku mau melihat teh Tini kembali seperti yang aku kenal. Teteh harus bangkit, aku tahu tidak mudah. Tapi aku yakin teh Tini bisa.”

Tiara terisak.”Apa teh Tini marah padaku?” tanyanya kemudian, menatap lekat wajah tirus Tini.

Tini tetap saja bergeming.

“Maafkan aku. Karena ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status