Share

Bab 26. Menggandakan Uang

***

Liom melamun di teras, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Ia mengurung tubuhnya dengan kain sarung, mengenakan kupluk rajut sambil merangkul kakinya.

Upik datang dari dalam rumah menyapanya,

"Kau tak kedinginan, Liom?"

"Tidak, aku sedang memikirkan sesuatu."

"Apa itu?"

Liom menatap Upik, wajah Upik yang teduh membuat Liom ingin mencurahkan segalanya pada Upik. Namun urung, karna ia paham pemikiran Upik masih belum sebijak usianya.

"Hmmm, aku hanya rindu keluargaku."

"Pak Bambang itu, Bapakmu?"

Pertanyaan ini membuat Liom tertegun, nafasnya terasa sesak seketika. Liom mengangguk perlahan,

"Aku, sangat kecewa Upik. Dia benar-benar bukan Bapakku yang kukenal."

"Pak Bowo, kata Mpus juga Bapakku, tapi dia bajingan. Seandainya aku ia temukan dalam keadaan bersih seperti ini di peternakan, dia juga akan melecehkanku."

"Tapi Bapakku, dahulu seorang yang taat. Aku sungguh kecewa." Liom menenggelamkan wajahnya ke dalam lutut dan kain sarungnya.

Upik mengusap punggung Liom, se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status