#VIDEO_SYUR_SUAMIKU
#PART_36
Beberapa perawat dan dokter masuk ke ruangan Rama dan terlihat sibuk memeriksa kondisi Rama. Tak henti aku berdoa, agar hal buruk tak terjadi pada Rama.
Aku menangis melihat kondisi Rama. Seorang perawat bahkan berusaha memintaku keluar karena di anggap mengganggu konsentrasi dokter.
Padahal aku hanya melihat Rama dari balik kaca untuk bisa memastikan keadaannya. Air mata tak kunjung reda, terus mengalir menganak sungai hingga semua orang di ruang tunggu menatapku haru.
"Sabar San, jangan putus doa untuk Rama," usul Mas Hamdan yang ternyata masih menemaniku di rumah sakit.
"Bagaimana kondisi Rama saat datang kemari Mas?" tanyaku penasaran.
Mas Hamdan mengambil posisi duduk di sebelahku, ia tak ingin aku semakin kalut dengan perasaan bersalah yang terus menghantui hatiku.
Sejak kemari
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_37Aku memeluk tubuh Bu Amanda. Bagaimanapun, aku penyebab semuanya terjadi, aku tak ingin membuat seorang ibu kehilangan anaknya. Rama harus selamat."Rama pasti selamat Tante, Rama pria yang kuat," suaraku berusaha memberi semangat pada Bu Amanda."Bu, Dokter minta kita ke ruangan nya," ucap seorang pria yang baru saja tiba.Pria yang aku kenal sebagai direktur utama perusahaan tempat aku dan Rama bekerja."Kamu yang sabar ya," ucap pria tersebut, seraya mengusap pipiku.Pria tersebut merangkul Bu Amanda, terlihat mereka begitu sangat dekat. Apa mungkin Pak Wira adalah ayah Rama? tapi, mengapa Rama tidak pernah menceritakan hal ini. Aku hempaskan rasa penasaran dalam hatiku.Aku berjalan menuju ruangan tempat Rama dirawat. Ruangan tersebut sudah mulai sepi. Hanya terlihat
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_38Air mataku terus saja menetes dari kedua mata ini. Beberapa perawat dan dokter sibuk menangani Rama. Sedangkan Pak Wira memeluk Bu Amanda yang juga terus menangisi putranya.Aku sangat takut kehilangan Rama, takut jika aku tak akan pernah bertemu lagi dengannya.Seketika aku menyesali sikapku yang terlalu menahan diri untuk menerima kehadiran Rama. Namun, aku tak bisa merubah apapun saat ini.Hanya bisa bermujanat pada Sang Pencipta, terus memohon keajaiban agar aku bisa menebus segalanya.Aku tahu, keadaan sudah semakin sulit. Hari terus berganti, dan Rama tetap terbaring di ruang ICU.Aku menjalani keseharianku tanpanya. Bekerja tanpa senyumnya dan tanpa cintanya. Aku rindu....Aku dan Bu Amanda bergantian menjaga Rama. Setiap pagi hingga senja, aku bekerja di kantor. Sedangkan, malam ak
#VIDEO_SYUR_SUAMIKUPART_39Hari ini Rama telah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, betapa senangnya aku karena di terima dengan sangat baik di keluarga Rama.Ibu dan Ayahnya begitu menyayangi aku, tanpa perduli dengan statusku. Aku bahagia, sangat bahagia. Kesabaran dan penantian ku selama ini berbuah sangat manis.Kami merencanakan pernikahan yang begitu meriah nantinya, bahkan aku sangat antusias meskipun ini pernikahan kedua untukku.Aku dan Rama menyiapkan semuanya bersama, memilih gedung untuk resepsi, memilih catering untuk para tamu undangan. Dan semua urusan untuk pernikahan kami menatanya berdua.Seperti calon pengantin lainnya, aku dan Rama juga seringkali terlihat pertengkaran kecil. Saat kami memiliki dua pemikiran berbeda yang akhirnya harus kami timbang kembali.Namun, semua begitu menyenangkan. Gaun pengantin yang suda
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_40#Ridho (ungkapan hati)Santi ... tahukah kamu, aku terluka melihat kamu tertawa bersama pria lain?. Mengertikah kamu, hatiku sakit saat matamu memandang penuh cinta pada seorang pria dan itu bukan aku.Saat metting siang itu, pandanganmu berbeda pada pria bernama Rama. Aku tahu, ada cinta di kedua bola matamu yang indah. Meski aku segera menepis semua pikiran itu.Aku kecewa, saat menghubungi nomor yang atasanmu berikan justru itu adalah nomor atasanmu yang menyebalkan.Aku pernah merelakan kamu menikah dengan pria bodoh bernama Hamdan tapi, aku tidak akan membiarkan itu kembali terjadi.Santi ... saat aku tahu dimana kamu tinggal, saat itu pula aku memberi satu unit apartemen di tempat yang sama. Aku tidak ingin melewatkan satu detik pun tanpa melihat wajahmu.Aku tersiksa, saat aku melih
VIDEO SYUR SUAMIKU#41"Ibu, apa hari ini ibu merindukan ayah?" tanya pria kecil yang masih terbaring di ranjang."Iya sayang, ibu merindukan ayahmu setiap hari. Namun, hari ini menjadi hari yang begitu menyiksa. Karena ibu sangat merindukan ayahmu."Aku mengusap air mata yang mulai mengalir di ujung mataku. Sementara putra kecilku mengusap kening dan menciumiku.Rama kecil memang selalu tahu, jika aku tertidur masih mengenakan mukena artinya aku salat hingga larut dan terpejam begitu saja.Setiap aku merindukan Rama, aku memang hanya bisa berdoa dan menyampaikan rinduku melalui lantunan doa.Aku tak pernah berniat mencari pengganti Rama, bahkan meski putra kecilku memintanya agar aku tidak kesepian.Bagiku, Rama kecil sudah lebih dari cukup membuatku bahagia. Apalagi, ia menuruni semua dari ayahnya. Hidungnya, bentuk bibir d
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_42Setelah Rama tiada, orang tuanya memberikan kepercayaan padaku untuk mengelola perusahaan. Aku banyak belajar dengan apa yang terjadi selama ini. Aku sadar, aku hanya seorang single parent yang harus terus berusaha menjadi yang terbaik untuk anakku, Rama.Hari ini, ada meeting besar yang seharusnya memberi pengaruh besar pula pada perusahaan.Seorang pria berjalan mendekat ke arahku, "Hei kamu, bawa ini ke ruang meeting!" perintahnya.Seorang asisten berusaha menggantikan aku tapi, pria tersebut justru memarahi Rima, asisten yang selalu membantu segala urusanku."Aku suruh dia, kenapa kamu! jangan makan gaji buta kamu, sini!" bentak seorang pria tersebut.Aku berjalan mendekat dan membawa buku yang cukup tebal. "Biar saya bantu Bu," ucap Rima.Aku tersenyum, "Insyaallah saya masih kuat Ri," ucapku halus.Aku membawa beberapa buku tersebut ke ruang meeting bersama pria sombong tersebut. Sungguh ia seperti tak memiliki adab sebagai seorang lelaki. Ia justr
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_43"Kamu kenapa San?" tanya Rosa sembari melihat ke arah sebrang."Jangan nengok Ros," bentakku.Rosa dan Rima saling pandang, bahkan mereka mungkin menyadari ada yang tidak beres dariku.Rosa mengambil gawai di dalam tas miliknya, lalu ia berusaha berbicara denganku melalui pesan.[Kenapa?] tanya Rosa.[Ada ridho!] jawabku.Hah!Rosa tak bisa menyembunyikan wajahnya yang terkejut. Rosa tahu betul bagaimana hidupku hancur karena Ridho. Bahkan, ia juga yang membuat aku harus menunggu lama waktu pernikahan.[Terus gimana?] tanya Rosa lagi.[Kita pulang?] usulku, meski sedikit ragu.Bagaimana ini, aku masih belum bisa mencari cara agar Ridho tak lagi mengikuti. Jika nanti pulang, aku khawatir Ridho akan mengikuti kerumah dan akhirnya menjadi ancaman bagi putra kecilku."Silahkan pesanan nya," ucap seorang pelayan yang sukses membuat kami bertiga tersentak."Kaget Mbak!" tegas Rosa.Suasana memang terlihat begitu tegang meski kami berupaya agar tak ada yang curig
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_44"Ibu .... !" panggilku sembari terus mengetuk pintu rumah."Dimana Rama?" tanyaku saat ibu sudah membuka pintu."Bukankah Rama di sekolah?" jawab Ibu.Bagaimana mungkin? bukankah Rosa bilang kalau Rama pulang cepat hari ini?."Bagaimana Bu?" tanya seorang polisi yang ikut bersamaku ke rumah.Aku segera pergi menuju sekolah, masih di kawal oleh beberapa polisi karena rasa takut dalam diriku.Sampai di sekolah, aku terus berlari. Mencari Rama di kelasnya, dan ternyata tidak ada Rama di dalam kelas. Air mata bahkan terus mengalir dari kedua mataku.Rasa takut akan semua hal yang ada di pikiran membuatku semakin panik. Bagiamana jika Ridho sampai lebih dulu dan membawa Raka pergi. "Ibu ....!" Suara Rama terdengar nyaring di telingaku.Aku berlari menuju putra kecilku tanpa perduli banyaknya polisi yang ada di tempat kejadian. Segera aku peluk tubuh mungil Rama. Aku menciumi seluruh bagian wajahnya."San, kamu harus lebih berhati-hati," ucap Mas Hamdan yang ti