Share

18. Kejutan

"Bu Kikan baik-baik aja'kan?" tanya Alya. Aku menyunggingkan senyum tipis, kemudian mengangguk.

"Kalau ibu hamil memang suka enneg, Ya," komentar Muslim yang duduk persis di depanku. Kami naik mobil menuju pelabuhan merak, lalu menyebrang ke pelabuhan Bakauheni.

"Iya, apa lagi kalian malah nemenin ibu hamil duduk di depan sini. Yang ada itu bayinya kena angin laut. Udah, pada masuk di dalam. Saya pesankan pisang goreng dan ubi goreng. Langit gelap, kayak mau hujan. Semoga kita sampai di Bakauheni sebelum hujan." Pak Barata menyuruh kami semua masuk ke dalam dek kapal. Aku lebih banyak diam karena kepalaku penuh dengan berbagai masalah yang timbul, terutama sejak terbongkarnya perselingkuhan Mas Galih dan Esti.

Belum lagi mertua dan ipar yang sangat menguras emosi. Aku harap bayiku baik-baik saja saat ia lahir ke dunia nanti. Ibunya terlalu stres dengan semua masalah yang datang silih berganti.

"Suami kamu gak masalah kamu survei menginap?" tanya Pak Barata sambil mengulurkan ubi go
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status