Share

83. AIR MATA MARS

"Hidupku dan Suci sangat bahagia saat ini, jadi, jangan coba macam-macam dengan kami! Camkan itu!"

Di sepanjang perjalanan menuju area parkir rumah sakit, perkataan terakhir Venus terus saja terngiang dalam benak Mars. Berputar-putar di kepala, bahkan hebatnya, perkataan itu seolah menjelma menjadi jarum-jarum tajam yang menusuk hatinya.

Sakit.

Itulah yang Mars rasakan saat ini.

Melangkah lebih panjang, dengan kedua tangan yang terkepal kuat di sisi tubuhnya, Mars berusaha untuk tegar, meski pada akhirnya, bendungan air mata yang sejak tadi sudah memenuhi pelupuk matanya tak mampu dia tahan lebih lama.

Memasuki salah satu toilet umum pria, Mars menutup pintu bilik toilet itu rapat-rapat dan menumpahkan segala kepedihan hatinya di sana.

Dengan tubuh bersandar di balik pintu toilet, Mars menangis dalam diam.

Tetesan air matanya mengalir bak anak sungai yang deras.

Kenapa rasanya seperti ini, ya Tuhan?

Kenapa harus sesakit ini?

Bahkan, rasa sakit yang aku rasakan saat ini lebih dari rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status