Share

198-API

Kabut tebal yang menutupi Kampung Sepuh pada sore itu menutupi pandanganku, sehingga aku tidak bisa melihat siapa yang berbicara kepadaku pada sore itu. Hawa dingin yang menusuk kulit kini mulai terasa, meskipun aku terbiasa dengan hawa dingin yang seperti ini. Tapi tetap saja, aku harus memakai jaket untuk membuatku hangat.

Tapi aku sepertinya malas untuk mengambil jaket di dalam rumah, aku malas melakukan apa-apa hari ini. Pikiranku masih saja kacau, aku baru merasa benar-benar kehilangan ketika warung ini seharusnya di jaga oleh ibuku pada siang hari. Dan kali ini, hanya ada aku sendiri yang menjaga warung ini sendirian.

Terkadang di saat hari beranjak sore seperti ini, ibu menyiapkan teh hangat dan juga beberapa gorengan untuk ku santap, ibu tahu betul kalau aku di jam segini sudah kelaparan sedangkan waktu makan malam masih lama.

Dengan senyumnya yang khas membuatku merasakan kehangatan dari seorang Ibu. Tapi kini sudah tidak ada, kini aku hanya hidup se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sri Misgiaty
aa ujang sinih peluk......
goodnovel comment avatar
syefrianwar
perbuatan bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status