Share

BAB 17

            Lian membuang tubuhnya ke ranjang. Ia berteriak kesal sembari mengacak-acak rambutnya. Jiwoo yang menyaksikan hanya menekuk wajahnya karena merasa bersalah. Untung saja rumahnya kedap suara. Jika tidak, tetangganya pasti akan mengebom rumahnya karena membuat keributan di tengah malam.

Mian.” Hanya itu yang bisa Jiwoo katakan setelah puas memarahi temannya yang memperkenalkan ia dengan si berengsek In Ho itu. “Kau mau makan malam? Mau ramen? Atau aku belikan makanan di luar?” tawar Jiwoo hati-hati. Namun, Lian tak menjawab. “Aku benar-benar minta maaf,” sesal Jiwoo untuk ke sekian kalinya. Namun, lagi-lagi Lian tak menjawab, membuat Jiwoo akhirnya mendesah dan menyerah.

***

            Sepanjang jalan, Hasung merenungkan kejadian tadi. Entah apa salahnya hingga Lian bisa semurka itu. Bukan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status