Share

Bab 74 : Dingin

Tiba-tiba Tasya muncul dari kamarnya, disusul Hendi, Mbak Lisa dan juga sang suami di sana. Mereka pasti juga mendengar keributan kedua ibu dan anak tersebut.

"Semua bisa kita bicarakan baik-baik, Steve," ujar Mommy merendahkan nada bicaranya.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan saat ini!" Steve bergerak dan melangkah cepat ke arah salah satu kamar di mana beberapa hari ini dia tidur di sana.

"Daddy ...!" Tasya berlari kencang dan menghadang hingga sang ayah menghentikan langkahnya.

Mommy menekan pelipisnya melihat hal itu. Hendi pun hanya bisa terpaku di sana.

Aku, Mbak Lisa, dan Mas Aji hanya bisa tercengang melihat itu semua.

"Dad ... Ibu sakit. Kenapa Daddy malah marah begini kepada Ibu?!" tanya gadis itu polos dan menuntut. Netra kecoklatan nan bening itu tampak dipenuhi kebingungan serta rasa sedih.

Kamu tidak mengerti, Tasya ... wajar Daddy marah kepada Ibu ....

Sang ayah menatap lekat ke arah putrinya. Kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status