Share

Bertemu calon menantu

***

"Kamu jangan nge-prank Mama ya, Hazel. Gak lucu!" Bu Nela berbicara tegas. "Sudah cukup kamu bikin malu keluarga gara-gara pernikahan kamu dan Adinda yang batal. Jangan aneh-aneh pakai bawa-bawa nama Helen ...."

"Ck, jangan ngomel di jalan, Ma," sela Hazel kesal. "Harusnya Mama itu berdoa semoga Helena mau menikah sama aku, bukannya malah marah-marah begini."

Bu Nela menarik napas panjang. Pelan-pelan wanita cantik dengan usia yang sudah tidak muda itu menghela napasnya. "Banyak sekali doa Mama buat kamu," sahutnya lemah.

"Terima kasih, Ma," kata Hazel tulus. "Aku tau kalau Mama pasti mau yang terbaik buatku."

Pak Prabu menyandarkan punggungnya di kursi mobil. Matanya memejam erat, kepalanya mendadak pening memikirkan rencana pernikahan putranya yang gagal dan hancur berantakan. Lalu apalagi ini? Hazel mengatakan akan menikahi Helena, ilusi kah?

"Memang dimana Helen, Hazel?" Pak Prabu membuka suara. "Yakin kalau dia gak bakalan nolak kamu?"

Hazel mengedikkan bahu. "Bukan perkara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status