Share

Rumah Semegah Istana

“Tuan?” Budi sebenarnya paham betul maksud dari ucapan Brata, tapi Tuannya itu belakangan ini bersikap aneh dengan Nyonyanya dan dia merasa menjawab tak akan menyelesaikan apa pun.

“Aku berpikir untuk menceraikan Nania.” Brata menghentikan jarinya yang semula bermain di atas keyboard laptop. Ada rasa bergetar yang perih saat dia berkata seperti itu. “Nania adalah wanita yang baik, begitu pula denganmu. Belakangan aku merasa kalau dia tak akan bahagia dengan cara lingkunganku memperlakukannya.”

Brata menarik dasinya. Dadanya sesak dan dia butuh udara lebih dari pada sekedar beban cinta.

“Aku ingin kamu menikahi Nania, menjaganya, dan memberikan yang terbaik.” Lalu mata tajam itu menatap Budi yang juga menyimak Tuannya. “Akan kuberikan kalian uang dan juga tempat tinggal yang layak. Kau bisa membangun bisnismu sendiri dan tak perlu menghawatirkan masa depanmu. Anakmu keturunanmu juga kelak akan kubiayai sampai meraih universitas yang ia mau.” Brata tampak sudah memikirkan hal ini dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status