Share

Bertemu Vanya

Dina menatap cermin di depannya, untuk meneliti wajahnya, selama ini dia jarang sekali untuk  berdandan hanya pelembab wajah, bedak dan lipstik sebagai senjatanya, itupun kalau dia tidak lupa memakainya.

Beberapa kali Dina memang pergi ke salon bersama dengan mertuanya, dan mencoba berbagai rekomendasi krim wajah yang diberikan mbak-mbak penjaganya di sana, tapi dasar Dina yang memang malas untuk melalui keruwetan itu, akhirnya krim-krim itu hanya digunakan seingatnya saja.

“Kamu itu sebenarnya sudah cantik, Din, cuma males dandan saja, coba kamu lebih sering dandan kayak ibu-ibu sosialita teman-temanmu itu.”

“Aku nggak punya teman ibu-ibu sosialita, males banget temanan sama mereka, paling kalau ada acara amal saja aku datang kalau untuk ngumpul-ngumpul nggak jelas, mending aku tidur di rumah.”

Sasa hanya geleng kepala, Dina dan segala pemikiran sederhananya, mungkin memang dia tidak cocok menjadi orang kaya, batin Sasa gemas.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Badriah
kamu saja din yang terlalu memaklumi Angga....kalau orang lain sudah pergunakan jurus seribu langkah menjauh, Dina malah semakin disakiti semakin merapat,...hadeh author please deh
goodnovel comment avatar
Bidan Simba
kayaknya angga kararak yg baik gak bisa di jaga.. yg buruk malah di anggap hal biasa ...... butuh disemprotttt obat hama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status