Share

PENYESALAN ZAHIR

Pagi ini Leon terlihat semringah, dari tadi senyum tak lepas dari bibirnya. Setelah hampir satu bulan dia tidak bisa menyentuh Anin, akhirnya semalam dia mendapatkan apa yang diinginkannya.

Leon sedang menggendong Shafiyya yang merengek, sedangkan Anin masih sibuk didapur menyiapkan sarapan.

"Sayang, masih lama gak. Ini Fiyya haus kayanya!" seru Leon menghampiri sang istri.

Rena dan Noah pun menghampiri meja makan, Rena melihat Leon yang kewalahan menghadapi Shafiyys yang sedang menangis. Ia pun berjalan mendekati Leon.

"Sini biar mamah gendong!" ucap Rena. Tapi Shafiyya masih terus saja menangis.

"Nin, kasian nih Fiyya biar dikasih nen dulu, haus dia." seru ibu mertua Anin.

"Biar mamah yang terusin masakny nanti."

"Iya Mah sebentar." Anin pun segera mencuci tangannya kemudian menggendong putri kecilnya itu.

"Dikamar mamah aja neneninnya biar Fiyya bisa bobo lagi!" tawar Rena pada Anin.

Anin pun menuju kamar mamah mertuanya, dan mulai berbaring sambil menyusui Fiyya. Bayi itu langsu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status