Share

LAMARAN ZAHIR

Pulang dari Rumah sakit, Zahir menuju ke kediamnnya. Sudah tiga hari ini dia tidak menginap di Klub lagi. Berawal saat pertemuannya dengan Hasna kembali beberapa hari lalu, ia senang Hasna sudah tidak histeris ketika melihatnya, tapi dia tetap menjaga jarak dengan Zahir. Tetap tidak mau berkontak mata langsung dengannya. Tapi Zahir bersyukur, setidaknya dia tidak takut denga Zahir. Kata ibunya, Hasna seperti itu karena dia merasa malu, bukannya takut.

Zahir masuk kedalam rumah, dia tidak menemukan seseorang pun, dia mencari ibunya didapur tapi tidak ada. Zahir mendengar suara tawa dari halaman belakang rumahnya. Rupanya ibu sedang menceritakan sesuatu yang membuat gadis itu tertawa, tawa yang indah bagi Zahir.

"Benarkah, Bu? Lalu apa ayah memarahi Zahir?" tanya gadis itu dengan senyum tak lepas dari bibirnya.

Zahir yang merasa jika dirinya lah yang sedang menjadi bahan perbincangan kedua wanita itu pun ikut tersenyum. Tapi, apa-apaan ibunya ini, menceritakan hal memalukan tentangnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status