Share

Chapter 13. Seperti Sosoknya

''Bagaimana, Pak? Boleh 'kan aku bekerja? Aku janji tidak akan melupakan semua tugasku. Pemilik restoran memberi keringanan, waktu kerjaku hanya sampai pukul tujuh malam," ucapnya dengan harap-harap cemas.

Sandi terdiam sejenak terlihat seperti memikirkan sesuatu sebelum menjawab pertanyaan putranya.

''Bagaimana jika kakakmu tahu, Dhika? Dia pasti tidak akan setuju." Bukannya langsung menjawab, pria itu malah balik bertanya kepada putranya.

''Aku melakukan ini diam-diam, Pak," lirihnya.

''Aku tidak tega membebani Kak Na terus-menerus. Aku ingin membantu. Dengan bekerja setidaknya, aku bisa menabung untuk biaya kuliah, nanti," sambung Andhika dengan menundukkan kepala.

Ada rasa nyeri menelusup di hati pria baya itu. Sandi merasa telah menjadi orang tua yang gagal untuk kedua anaknya. Kondisi tubuh yang ringkih menahan sakit membuatnya tak bisa memforsir tenaga untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Dia berusaha menahan air mata agar tidak jatuh di hadapan putranya.

''Baiklah," jawab Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status