Share

Panu

Memang, salah satu ciri orang itu jodoh kita adalah selalu tahu apa yang kita mau. Selalu mengerti apa yang kita ingini. Seperti Lalannya Ambang ini, selalu tahu apa yang aku mau.

“Iya dong, Mas ... kita kan satu hati,” sahut Wulan dengan tingkah manja. Walaupun tertutup masker, tapi pesona kecantikan dan kemolekan yang ia miliki begitu terpancar.

“Makasih Lalan cayang ... ya udah makan siang yuk! Mas Ambang laper nih ....”

“Gak gosok gigi sekarang?” Pertanyaan Wulan bak perhatian yang sangat tulus. Setulus cintaku padanya. Aku menggeleng, “Nanti saja habis makan,” sahutku sambil memeluk pinggang rampingnya.

***

Hari ini, aku akan berjumpa dengan orang tua Wulan.

Menatap diri dalam pantulan cermin. Berdecak kagum melihat kegagahan hakiki yang kumiliki. Sebentar lagi, luar dalam tubuh atletis ini akan Wulan miliki seorang. Membayangkan sentuhan Wulan saja darahku memanas, apalagi kalau benar-benar terjadi. Ouh ... fantastis!

Terakhir kalinya, kusemprotkan parfum pembelian Vania. Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status